Dasar – dasar bakteriologi
Istilah
bakteri berasal ari kata “bakterion” dari Bahasa Yunani yang berarti tongkat
atau batang. Istilah bakteri ini sekarang banyak di pakai untuk tiap mikroba
yang bersel satu. Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang dapat hidup
di tempat yang tersebar di seluruh dunia. Bakteri adalah mikroorganisme
unicelluler prokaryotik yang umumnya tidak berklorofil meskipun mempunyai
dinding sel, organisme ini bersifat kosmopolitan paling banyak jumlahnya dan
tersebar luas hampir di semua tempat yaitu di makanan, di udara, air tanah,
magma, batuan maupun tubuh mahkluk hidup.
Dilihat dari
peranannya Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.
Menguntungkan karena membantu dalam proses pembuatan makanan dalam berbagai
fermentasi, juga pembuatan obat obatan, pembusukan sampah, dll. Merugikan
karena dapat menyebabkan penyakit karena patogen. Untuk lebih jelasnya
perhatikan beberapa pendekatan hafalan dari bakteri
Ketahui ciri
bakteri itu secara Performance , sifat kehidupannya dan peranannya
a.
Harus diketahui struktur performancenya bakteri baik morfologi maupun
anatominya
b.
Harus tahu bentuk dan koloninya
c.
Cara bergeraknya , dan tipe jenis flagela yang ada di tubuhnya
d.
Cara mendapatkan makana
e.
Cara respirasinya
f.
Cara reproduksi
g.
Dan peranannya bagi kehidupan baik sisi negatif maupun positifnya
Morfologi
bakteri diamati dengan menggunakan mikroskop. Untuk mengukur sel bakteri
digunakan ukuran khusus yang disebut micrometer (1 mikron = 0,001 milimeter). Ukuran bakteri yang biasa diamati
di laboratorium berukuran antara 0,15 sampai 1,5 µ lebar dan 1-5 µ panjang.
Bentuk dasar
sel bakteri meliputi coccus (bulat), bacillus (batang), bentuk bengkok atau
spiral (vibrio atau spirillium). Bakteri berkembang biak dengan cara membelah
diri secara sederhana, setelah pembelahan sebagian bakteri berkumpul namun ada
juga yang memisahkan diri dan membentuk rantai atau dua-dua.Berdasarkan hal itu
maka dikenal adanya susunan/formasi bakteri yang berbeda-beda. Perbedaan
susunan tersebut dapat dijadikan salah satu alat identifikasi genus atau
spesies.
Susunan
bakteri yang umum ditemui adalah
a.
diplokokus (kokus berpasangan),
b.
streptokokus (formasi rantai),
c.
stafilococus (formasi bergelombol seperti buah anggur),
d.
tetrade (formasi kelompok berjumlah 4),
e.
Sarcina (formasi berkelompok berjumlah 8 menyerupai kubus).
Selain
susunan bakteri, secara individu bakteri memiliki karakteristik yang berbeda,
misalnya bentuk bakteri batang umumnya memiliki struktur tambahan yang disebut
Flagela yang tidak dimiliki oleh bakteri bentuk kokus. Flagela terlihat seperti
benang yang seluruhnya tersusun dari protein, berfungsi dalam pergerakan. Jenis
bakteri tertentu mampu membentuk spora (endospora) untuk mengatasi perubahan
lingkungan yang tidak menguntungkan bagi bakteri, dalam lingkungan yang
menguntungkan spora bergerminasi kembali menjadi sel vegetatif. Spora bersifat
tahan panas dan bahan kimia. Keberadaan spora ini dapat diamati melalui
pewarnaan spora.
Bakteriologi
merupakan ilmu tentang bakteri, meliputi morfologi bakteri, klasifikasi
bakteri, fisiologi bakteri. Khusus untuk bakteriologi klinis ruang lingkupnya
hanya sekitar cara identifikasi bakteri terutama bakteri penyebab penyakit pada
manusia, selain itu aplikasi bakteriologi klinik kini semakin luas meliputi
bakteriologi air (pemeriksaan kualitas air) , bakterologi udara (pemeriksaan
kualitas udara), bakteriologi makanan & minuman (pemeriksaan kualitas
makanan dan minuman).
Identifikasi
mikroba merupakan salah satu tugas yang lazim dilakukan di laboratorium
mikrobiologi. Diagnostik laboratorium untuk suatu penyakit yang disebabkan
bakteri harus dilakukan dengan cepat dan tepat sehingga pengobatan dapat
dilakukan sedini mungkin.
Mikroba
memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga memerlukan alat pembesar yang
disebut mikroskop dalam mengamatinya.Identifikasi bakteri didasarkan pada
morfologi (bentuk, susunan, ukuran), karakteristik koloni (bau, warna koloni,
sifat koloni terhadap media pertumbuhan, elevasi, bentuk pinggiran koloni) dan
sifat biokimia (kemampuan bakteri yang berhubungan dengan fisiologinya), uji
serologi.Kegiatan identifikasi dilakukan setelah kegiatan isolasi bakteri
selesai, sehingga tehnik dalam melakukan isolasi perlu dikuasai oleh seorang
petugas laboratorium klinik.
Mikroorganisme
yang akan diisolasi dapat berupa biakan murni atau populasi campuran. Bila
biakan yang akan diidentifikasi ini tercemar, perlu dilakukan pemurnian.
Biasanya pemurnian dilakukan dengan cara menggores suspensi mikroba yang akan
diisolasi pada lempengan agar sebagai media pertumbuhannya. Setelah diperoleh
koloni terpisah, dibuat pewarnaan gram dari beberapa koloni untuk melihat
kemurnian biakan.setelah diperoleh biakan murni, kegiatan dilanjutkan dengan
melakukan serangkaian uji biokimia untuk memperoleh ciri biokimia dari bakteri
uji. Setiap uji yang dilakukan harus menggunakan control untuk mengetahui
apakah media serta reagens yang digunakan memenuhi persyaratan. Selain itu
kontrol digunakan juga untuk melihat bahwa teknik yang digunakan benar dan tepat.Untuk
mengetahui bahwa media yang digunakan bekerja dengan baik, dapat digunakan
biakan mikroba yang memberikan hasil positif dan negatif. Uji yang digunakan
dalam identifikasi bakteri tidaklah sama untuk setiap kelompok.
Berdasarkan
penjelasan sebelumnya telah disebutkan bahwa salah satu hal penting dalam
identifikasi bakteri adalah mengenal morfologi bakteri tersebut, teknik membuat
sediaan untuk pemeriksaan mikroskopis serta mengetahui prinsip dasar beberapa
teknik p
STRUKTUR TUBUH BAKTERI
Bakteri bersel
tunggal,meskpiun dapat berpasang-pasangan dan tiap sel hihup sendiri-sendiri.
Sel tersebut merupakan sitoplasma yang nampak berdinding tegas, akan tetapi
inti sel tidak jelas Nampak.
Struktur
bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.
Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding
sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
2.
Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul,
flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
Struktur dasar sel bakteri
1.
Dinding sel
Tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida
(ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila
peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap.
Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel. Berdasarkan struktur protein
dan polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel ini, bakteri dapat
dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif.
Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul warna pada dinding
selnya, maka bakteri itu tergolong bakteri gram positif. Sebaliknya, jika
diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan perubahan warna pada
dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke dalam bakteri gram negatif.
Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar membran plasma. Pada
bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak di antara membran plasma dan
membran luar dan jumlahnya lebih sedikit. Umumnya bakteri gram negatif lebih
patogen.
Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen
peptodoglikan. Semua bakteri gram-positif memiliki polimer iurus asam N-asetil
muramat dan N-asetil glukosamin
2.
Dinding sel beberapa bakteri gram positif mengandung substansi asam teikoat
yang dikaitkan pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan.
3.
Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk utama yaitu asam teikoat ribitoi
dan asam teiokat gliserol fungsi dari asam teiokat adalah mengatur pembelahan
sel normal. Apabila diberi pewarna gram
menghasilkan warna ungu. Bakteri gram-negatif dinding sel gram negatif
mengandung 10-20 % peptidoglikan, Diluar lapisan peptidoglikan ada struktur
membran yang tersusun dari protein fostolipida dan lipopolisakarida. Apabila
diberi pewarna gram menghasilkan warna merah.
Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul. Tidak semua sel bakteri
memiliki kapsul. Hanya bakteri patogen yang berkapsul. Kapsul berfungsi untuk
mempertahankan diri dari antibodi yang dihasilkan selinang. Kapsul juga
berfungsi untuk melindungi sel dari kekeringan. Kapsul bakteri tersusun atas
persenyawaan antara protein dan glikogen yaitu glikoprotein.
4.
Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas
lapisan fosfolipid dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk
mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.Membrane sel tersusun atas molekul
lemak dan protein Lipoprotein.
5.
Lembar fotosintetik
Khusus pada bakteri berfotosintesis, terdapat pelipatan membrane sel kearah
sitoplasma. Membran yang berlipat-lipat tersebut berisi klorofil,dikenal
sebagai lembar fotosintetik (tilakoid). Lembar fotosintetik berfungsi untuk
fotosintesis contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang tidak
berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.
6.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan sel, merupakan tempat berlangsungnya reaksi
metabolik. Sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel (cytos = sel,
plasma= cairan). Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai
molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan
enzim-enzim. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungya reaksi-reaksi
metabolism.
7.
DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) atau asam
inti, merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma.
Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian
dikenal sebagai DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas polinukleotida
berpilin. DNA merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri, dan
merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal pula sebagai kromosom
bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam sitoplasma, melainkan terdapat
pada daerah tertentu yang disebut daerah inti. Materi genetik inilah yang
dikenal sebagai inti bakteri.
8.
Plasmid
Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki DNA nonkromosom. DNA
nokromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA
nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000
kali DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal
antibiotik, gen patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan
replikasi dan membentuk kopi dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri
dapat terbentuk 10-20 plasmid.
9.
Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas
protein dan RNA.sebagai tempat sintesis protein. Ribosom merupakan organel yang
berfungsi dalam sintesis protein atau sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa
butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein
dan RNA. Di dalam sel bakteri Escherichia coli terkandung 15.000 ribosom, atau
kira-kira ¼ masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa ribosom memiliki
fungsi yang penting bagi bakteri.
10. Granula penyimpanan, karena
bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.
11. Mesosom terbentuk dari membran
sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai pengganti
mitochondria. Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel kearah dalam
atau ke sitoplasma. Tonjolan membrane ini berguna untuk menyediakan energi atau
pabrik energi bakteri. Organ sel (organel) ini disebut mesosom.
Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.
Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.
12. Kapsul atau lapisan lendir adalah
lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal
disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan
lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air. Kapsul atau lapisan lendir
merupakan bahan kental yang mengelilingi dinding sel bakteri. Kapsul penting
bagi bakteri karena merupakan pelindung dan sebagai penyimpan cadangan makanan.
Pada bakteri penyebab penyakit, kapsul dapat berfungsi meningkat kan kemampuan
bakteri dalam menginfeksi inangnya atau dengan kata lain meningkatkan daya
virulensi.
13. Flagelum atau bulu cambuk adalah
struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel.
14. Pilus dan fimbria adalah struktur
berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding sel, pilus mirip
dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan
tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fungsi pili
adalah sebagai pintu gerbang bagi masuknya materi genetik selama perkawinann
dan untuk membantu melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang
merupakan sumber nutriennya.
15. Fimbria adalah struktur sejenis
pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
16. Klorosom adalah struktur yang
berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen
lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang
melakukan fotosintesis.
17. Vakuola gas terdapat pada bakteri
yang hidup di air dan berfotosintesis.
18. Endospora adalah bentuk istirahat
(laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk didalam sel
bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora
mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora
yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap
kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan
menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.Bakteri ada yang
dapat membentuk endospora, pembentukan endospora merupakan cara bakteri
mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap
panas sehingga tidak mati oleh proses memasak biasa. Spora mati di atas suhu
120 C. jika kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri
seperti sedia kala.
CIRI-CIRI BAKTERI
Bakteri
memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
a.
Organisme multiselluler
b.
Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
c.
Umumnya tidak memiliki klorofil
d.
Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
e.
Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
f.
Hidup bebas atau parasit.
g.
Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
h.
Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
BENTUK BAKTERI
Bentuk dasar
bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia)
serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai
macam bentuk bakteri :
1.
Bakteri Kokus : Bakteri dengan bentuk dasar
bulat
Bentuk Bakteri kokus
a.
Monokokus, yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal. Misalnya Neisseria gonorrhoeae,
penyebab penyakit kencing nanah.
b.
Diplokokus, yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan. Misalnya Diplococcus pneumonia,
penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
c.
Tetrakokus, yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d.
Sarkina, yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus.
e.
Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
membentuk rantai. Misalnya Streptococcus pyrogenes, penyebab demam jengkering
dan sakit tenggorokan, dan Streptococcus thermophilus, untuk membuat yoghurt.
f.
Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan
seperti buah anggur
2.
Bakteri Basil : Bakteri dengan bentuk dasar
batang
Bentuk bakteri Basil:
a.
Monobasil, yaitu berupa sel bakteri basil tunggal.
Misalnya Salmonella thypi, E. coli, dan Lactobacillius.
b.
Diplobasil, yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan.
c.
Streptobasil, yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan
membentuk rantai. Misalnya Azotobacter dan Bacillus anthracis.
3.
Bakteri Spirilia : Bakteri dengan bentuk dasar spiral
Bentuk Bakteri Spiral:
a.
Spiral yaitu bentuk sel bergelombang. Misalnya Spirillum.
b.
Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup.
c.
Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma. Misalnya Vibrio cholera,
penyebab penyakit kolera.
UKURAN BAKTERI
Ukuran rata-rata bakteri
berdiameter 1,25µm.
a.
Bentuk basil : lebar 0,3-1µ,
panjang 1,5-4, kadang-kadang sampai 8µ.
b.
Bentuk coccus : ukuran tengahnya
rata-rata 1µ.
c.
Bentuk spiral : lebar 0,5µ-1µ,
panjang 2-5, kadang-kadang sampai 10µ.
d.
Bentuk vibrio : lebar 0,5µ
panjang sampai 3µ.
e.
Bentuk spirochete: lebar 0,2-0,7µ, panjang 5-10µ.
SUSUNAN KIMIA BAKTERI
Susunan kimia bakteri terdiri
dari:
a.
85% air
b.
Zat hidrat arang
c.
Protein
d.
Lemak
e.
Garam-garaman: Na, K, Ca, Mg, Fe, Zn, P, dan sebagainya
f.
Enzim atau fermen
g.
Vitamin.
ALAT GERAK BAKTERI
Alat gerak
pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang
atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri
bergerak menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari
lingkungan yang merugikan bagi kehidupannya.
Flagellum
memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula
yaitu:
a.
Monotrik : bila hanya berjumlah satu
b.
Lofotrik : bila banyak flagellum disatu sisi
c.
Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung
d.
Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
REPRODUKSI BAKTERI
Cara Perkembangbiakan
bakteri:
Bakteri
umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual (vegetatif =
tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan
biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.
Reproduksi
bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri
lainnya.
Pertukaran
materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
a.
Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja
dari satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
b.
Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri
lainnnya dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus
bakteri).
c.
Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung
melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
bakteri yang berdekatan.Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
Bakteri heterotrof adalah bakteri
yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung
dari mahluk lain. Contohnya bakteri saprofit dan bakteri parasit. Bakteri ini
hidup dengan memperoleh makanan berupa zat organik dari lingkungannya karena
tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang dibutuhkannya. Zat organik
diperoleh dari sisa-sisa organisme lain. Bakteri yang mendapatkan zat organik
dari sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa makanan, kita sebut sebagai bakteri
saprofit. Bakteri ini menguraikan zat organik dalam makanan menjadi zat
anorganik, yaitu CO2, H2O, energi dan mineral. Di dalam lingkungan bekteri
pembusuk ini berfungsi sebagai pengurai dan penyedia nutrisi bagi tumbuhan.
Jika Anda memperhatikan lingkungan tempat pembuangan sampah, sering terlihat
adanya makanan yang membusuk. Itu disebabkan oleh bakteri pembusuk. Sedangkan
dalam usus manusia terdapat juga bakteri yang hidup secara saprofit
(menguraikan serat-serat pada makanan) dan menguntungkan adalah bakteri
Escherichia coli. Apakah yang akan terjadi pada pencernaan kita seandainya
bakteri ini tidak ada? Tentu saja kita akan sulit untuk membuang air besar.
a.
Bakteri Autotrof
bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat anorganik yang
ada. Dari sumber energi yang digunakannya, bakteri autotrof (auto = sendiri,
trophein = makanan) dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
b.
Bakteri Fotoautotrof
Bakteri fotoautrotof yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya sebagai energi
untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik melalui proses fotosintesis.
Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
Contoh bakteri ini adalah: bakteri hijau, bakteri ungu.
c.
Bakteri kemoautotrof.
Bakteri kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang
diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen.
Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter
Contoh bakteri ini adalah: Nitrosomonas , Nitrosocoocus, Nitrobacter
PERBEDAAN SEL EUKARIOT DAN PROKARIOT
SEL PROKARIOT
a. Sel prokariot adalah sel tanpa membrane
inti, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
b. Sel prokariotik berukuran 1-10µm.
c. Memiliki materi genetic berupa
DNA yang tidak dibungkus membrane inti.
d. DNA prokariotik berbentuk
sirkuler atau disebu tnukleoid. Di luar nukleoid terdapat juga DNA sirkuler
lain yang lebih kecil disebut plasmid.
e. Sebagian besar memiliki dinding
sel.
f.
Aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma
Contoh : Cyano bacteria dan sel bakteri
SEL EUKARIOT
a.
Sel eukariot adalah sel yang memiliki membrane inti sehingga terjadi
pemisahan antara inti sel dan sitoplasma, memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
b.
Sel eukariotik berukuran 10-100µm
c.
Memiliki materi genetic berupa DNA yang dibungkus membrane inti
d.
Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)
e.
Memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik
Contoh :sel hewan dan sel tumbuhan
BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN
a.
Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia
colie).
b.
Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter
pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan
yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco dan Lactobacillus
casei pada pembuatan keju yoghurt.
c.
Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarum yang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan
dan Azotobacter chlorococcum.
d.
Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang
berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan
tanaman.
e.
Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil
antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus
subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan infeksi bakteri gram
positif,Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan
bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus
penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri.
f.
Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium
acetobutylicum
g.
Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacterium
h.
Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam
bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang
disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.
BAKTERI YANG MERUGIKAN
a.
Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinum
b.
Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis
( penyebab penyakit TBC ), Vibrio cholerae ( penyebab kolera atau
muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit tetanus ) dan Mycobacterium
leprae (penyebab penyakit lepra )
c.
Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab
penyakit antraks pada sapi )
d.
Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas
solanacearum (penyebab penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan
tembakau) serta Agrobacterium tumafaciens (penyebab tumor pada tumbuhan)
A. Evaluasi
1. Bentuk :
Formatif
2. Jenis : Essay
-
Jelaskan pengertian bakteriologi
-
Jelaskan struktur, ukuran, bentuk jenis dan susunan bakteri
-
Jelaskan macam-macam bakteri penyebab penyakit pada manusia
B.
Referensi
Atlas,
R. M. 1997. Principles of Microbiology.
Brooks et al.
2007. Medical Microbiology 24th
Ed. McGraw Hill. New York.
Depkes RI, 1989, Parasitologi Medik (Protozoolog). Depkes RI.
Entjang, 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi, CitraAdityaBakti
Gandahusada, dkk, 2002, Parasitologi Kedokteran. FKUI
Murray P.R. et al. 2007.Manual of Clinical Microbiology 9th
Ed, Vol 1/Vol 2.ASM Press. Washington.
Nicklin,
et al, Instant Notes in Mikrobologi
Pelczar,
M. J. and Chan, E. C. S., 1988.Dasar-Dasar
Mikrobiologi
Prescott,
L. M., Harley, J. P., & Klein, D. A. 1999.Microbiology
Soedarto, 1995. Helmintologi Kedokteran. EGC
No comments:
Post a Comment