Pengantar mikrobiologi
A.
Mikrobiologi
Mikrobiologi boleh dikata merupakan ilmu yang masih muda. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu, dan makna yang sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu sendiri barulah dipahami dan dihargai 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena pengaruhnya ada di berbagai aspek kehidupan. Kini mikroorganisme banyak dipakai oleh peneliti dalam penelaahan hampir semua gejala biologis.
Mikrobiologi boleh dikata merupakan ilmu yang masih muda. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu, dan makna yang sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu sendiri barulah dipahami dan dihargai 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti karena pengaruhnya ada di berbagai aspek kehidupan. Kini mikroorganisme banyak dipakai oleh peneliti dalam penelaahan hampir semua gejala biologis.
Mikrobiologi (dalam Bahasa Yunani mikros =
kecil, bios = hidup dan logos = ilmu) merupakan suatu ilmu tentang organisme
hidup yang berukuran mikroskopis. Mikroorganisme adalah sebuah organisme hidup
yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang.Maka untuk melihatnya
dibutuhkan suatu alat yang dapat memperbesar ukuran, alat tersebut adalah
mikroskop.Mikroorganisme dapat ditemukan di mana pun dan sangat berperan dalam
semua kehidupan di muka bumi.Microbiologist merupakan orang yang mempelajari
permasalahan yang berkaitan dengan mikroorganisme. Sel merupakan satuan
struktural yang fundamental dan fungsional bagi kehidupan.Bagi mikroorganisme
uniseluler, sel tersbut bukan saja sebagai satuan struktural, tetapi adalah
organisme itu sendiri.Sebaliknya, organisme multiseluler merupakan sel-sel yang
tersusun menjadi sebuah sistem yang bersama-sama membentuk organisme hidup. Beberapa
hal yang menjadi alasan dasar untuk mempelajari mikrobiologi diantaranya:
1.
Mikroba mempunyai
pengaruh besar terhadap kesehatan manusia.
2.
Mikroorganisme
memberikan wawasan ke dalam proses kehidupan di segala bentuk.
3.
Mikroba berperan penting
dalam menjaga keseimbangan alam.
4.
Mikroorganisme merupakan
materi essensial bagi kesejahteraan manusia dalam hal pangan ataupun industry.
5.
Mikroba dapat berperan
sebagai bioremediator.
6.
Mikroba dapat menjadi
alat penelitian ilmiah.
Jenis mikroba yang akan
dipelajari dalam mikrobiologi adalah bakteri, fungi, alga, virus dan protozoa.
Masih banyak spesies mikroba yang belum diketahui namanya sehingga sampai saat
ini penemuan-penemuan baru terus dibuat.Sedangkan penelitian-penelitian yang
ada sampai saat ini dengan menggunakan mikroorganisme sudah sangat berpengaruh
terhadap kehidupan manusia mulai dari kesehatan, industri, pangan hingga
pengendalian lingkungan.Oleh karena itu masih sangat terbuka kesempatan untuk
memperdalam ilmu mikrobiologi dan menjadi peneliti bahkan penemu dalam bidang
mikrobiologi.
Mikrobiologi merupakan
ilmu aneka disiplin karena ilmu ini mencakup beberapa bidang, pembagiannya
dapat berdasarkan tipe mikrobia (pendekatan taksonomis) atau berdasarkan
aktivitas fungsional.Berdasarkan pendekatan taksonomis, mikrobiologi dibagi
menjadi virologi, bakteriologi, mikologi, fikologi dan protozoologi.Sedangkan
berdasarkan pendekatanfungsional pendekatan mikrobiologi dibagi atas ekologi
mikrobia, mikrobiologi industri, mikrobiologi pertanian, mikrobiologi
kedokteran, mikrobiologi pangan, fisiologi mikrobia, genetika mikroba, dan
sebagainya.Ada pula yang membagi berdasarkan habitat mikrobia, misalnya,
mikrobiologi tanah, mikrobiologi air, mikrobiologi lautan dan lain sebagainya.
Mikrobiologi adalah ilmu
yang mempelajari jasad hidup yang terlalu kecil, sulit diamati dengan mata
telanjang tanpa bantuan alat pembesar.Jasad yang sangat kecil ukurannya disebut
mikrobia.
Dalam buku ini dibahas
tentang sejarah mikrobiologi, evolusi mikrobia, taksonomi mikrobia struktur dan
organisme prokariotik, mikrobia eukariotik, virus, nutrisi dan kultivasi,
pertumbuhan dan metabolisme, pengendalian, genetic, rekayasa genetik, ekologi
mikrobia, mikrobiologi pertanian , mikrobiolgi bahan pangan dan mikrobiologi
industri serta mikrobia pathogen dan sistem pertahanan tubuh.
Mikrobiologi adalah sebuah cabang
dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme.Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu
dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virussering juga dimasukkan
walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup
Mikrobiologi dimulai
sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasianggur (wine) dan membuat serumrabies[2] Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami
pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan
tidak dapat dipisahkan dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi,
teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi
Sejarah Perkembangan Mikrobiologi
1.
Era Robert Hooke dan Antoni van Leeuwenhoek
Robert Hooke (1635-1703) adalah matematikawan,
sejarawan alam, dan ahli mikroskopi asal Inggris.[2] Dalam bukunya yang terkenal, Micrographia
(1665), Hooke mengilustrasikan struktur badan buah dari suatu jenis kapang[2] Ini adalah deskripsi pertama tentang mikroorganisme yang dipublikasikan.[2]
Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda.[2] Pada tahun 1684, van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil karyanya sendiri untuk mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan alam.[2]Mikroskop yang digunakan Leeuwenhoek kala itu berupa kaca pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan spesimen yang diletakkan di antara sudut apertura kecil pada penahan logam.[3] Alat itu dipegang dekat dengan mata dan objek yang ada di sisi lain lensa disesuaikan untuk mendapatkan fokus[3]. Dengan alat itulah, Leewenhoek mendapatkan kontras yang sesuai antara bakteri yang mengambang dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas[3]. Beliau menemukan bakteri di tahun 1676 saat mempelajari infusi lada dan air (pepper-water infusion).[2]Van Leeuwenhoek melaporkan temuannya itu lewat surat pada Royal Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris pada tahun 1684.[2] Ilustrasi van Leewenhoek tentang mikroorganisme temuannya dikenal dengan nama "wee animalcules"
Orang pertama yang melihat bakteri adalah Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723), seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Belanda.[2] Pada tahun 1684, van Leeuwenhoek menggunakan mikroskop yang sangat kecil hasil karyanya sendiri untuk mengamati berbagai mikroorganisme dalam bahan alam.[2]Mikroskop yang digunakan Leeuwenhoek kala itu berupa kaca pembesar tunggal berbentuk bikonveks dengan spesimen yang diletakkan di antara sudut apertura kecil pada penahan logam.[3] Alat itu dipegang dekat dengan mata dan objek yang ada di sisi lain lensa disesuaikan untuk mendapatkan fokus[3]. Dengan alat itulah, Leewenhoek mendapatkan kontras yang sesuai antara bakteri yang mengambang dengan latar belakang sehingga dapat dilihat dan dibedakan dengan jelas[3]. Beliau menemukan bakteri di tahun 1676 saat mempelajari infusi lada dan air (pepper-water infusion).[2]Van Leeuwenhoek melaporkan temuannya itu lewat surat pada Royal Society of London, yang dipublikasikan dalam bahasa Inggris pada tahun 1684.[2] Ilustrasi van Leewenhoek tentang mikroorganisme temuannya dikenal dengan nama "wee animalcules"
2.
Era Pasteur
Bertahun-tahun setelahnya, banyak observasi lain yang menegaskan hasil
pengamatan van Leeuwenhoek, namun peningkatan tentang pemahaman sifat dan
keuntungan mikroorganisme berjalan sangat lambat sampai 150 tahun berikutnya.[2] Baru di abad ke 19,
yaitu setelah produksi mikroskop meningkat pesat, barulah keingintahuan manusiaakanmikroorganisme mulai berkembang
lagi.[2]Louis Pasteur dikenal luas karena
teori Generatio Spontanea, organisme hidup berasal dari organisme hidup juga.[2] Percobaan Pasteur
menggunakan kaldu yang disterilkan dan labu leher angsa membuktikan tentang
adanya mikroorganisme.
3.
Era Robert Koch
Sejak abad ke-16, telah
diketahui bahwa ada suatu agen penyebab penyakit yang dapat menularkan
penyakit.[2] Setelah penemuannya, dipercaya bahwa mikroorganisme adalah agen yang dimaksud, namun belum ada pernah ada bukti.[2] Robert Koch (1842-1910), seorang dokter berkebangsaan Jerman adalah orang pertama
yang menemukan konsep hubungan antara penyakit menular dan mikroorganisme dengan menyertakan bukti eksperimental.[4][2] Konsep yang dikemukan oleh Koch dikenal sebagai Postulat Koch dan
kini menjadi standar emas penentuan penyakit menular.
4.
Era Mikrobiologi Umum
Mikrobiologi umum
merujuk pada aspek mikrobiologi non medis.[2] Dua raksasa yang dikenal pada era ini adalah
Beijerinck dan Winogradsky.[2] Keduanya memulai aspek mikrobiologi lingkungan
5.
Martinus Beijerinck dan Teknik Kultur Pengkayaan
Martinus Beijerinck
(1851-1931) adalah profesor berkebangsaan Belanda yang berkontribusi besar terhadap teknik kultur pengkayaan.[2] Pada teknik ini, mikroorganisme diisolasi dari alam dan ditumbuhkan di laboratorium dengan memanipulasi nutrisi dan kondisi inkubasinya.[2] Dengan menggunakan teknik ini, Beijerinck berhasil mengisolasi
kultur murni berbagai mikroorganisme air dan tanah untuk pertama kalinya.
6.
Sergei Winogradsky dan Konsep Kemolitotrofi
Pekerjaan Sergei
Winogradsky (1856-1953), asal Rusia, mirip dengan yang
dilakukan Beijerinck, namun beliau mendalami bakteri yang terlibat dalam siklus
nitrogen dan siklus sulfur.[2] Konsep kemolitotrofi yang dicetuskannya berkaitan dengan adanya
hubungan antara oksidasi senyawa anorganik dengan konservasi energi.[2] Dengan menggunakan teknik pengkayaan, Winogradsky berhasil
mengisioalsi bakteri pengikat nitrogen, Clostridium pasteurianum yang
bersifat anaerob, dan sebagai cikal bakal konsep fiksasi nitrogen.
7.
Mikrobiologi Modern
Seorang pekerja di
laboratorium sedang mengamati pertumbuhan bakteri pada cawan petri.Memasuki
abad ke-20, mulai berkembang dua cabang mikrobiologi yang masih saling
berhubungan: mikrobiologi dasar (basic)
dan mikrobiologi teraplikasi (applied).
Mikrobiologi dasar mengacu pada penemuan-penemuan baru di bidang ini.] Sedangkan mikrobiologi teraplikasi mengacu pada
aspek pemecahan masalah (problem
solving) yang berhubungan dengan bidang ini.[2] Sejak ditemukannya konsep tentang DNA maka
bidang mikrobiologi pun memasuki era molekuler.[2] Keberhasilan sekuensing DNA berhasil mengungkap
hubungan filogenetik (evolusi) di antara berbagai jenis bakteri.
Istilah yang dipakai pada anti mikroorganisme
·
Bakteriostatik :
Kemampuan menghambat perkembangbiakan bakteri temporer. Jadi pada saat zat ini
tidak ada, bakteri dapat berkembangbiak kembali.
·
Bakterisidal :
Bahan kimia yang mematikan bakteri secara permanen.
·
Disinfektan : Bahan
- bahan kimia yang digunakan untuk mematikan mikroorganisme patogen yang ada pada benda mati.
Mekanisme kerja dari zat anti mikroorganisme
1.
Perusakan DNA
2.
Denaturasi protein
3.
Gangguan pada gugus
Sulfhidirl
4.
Antagonisme kimiawi
5.
perusakan pada dinding
sel bakteri
Faktor - faktor yang memengaruhi resistensi mikroorganisme terhadap Zat –
zat Antimikroorganisme:
1.
Unsur - unsur Fisik,
yang meliputi :
a.
Panas
b.
Penyinaran oleh sinar uv
c.
pendinginan pada suhu
yang standar
2.
Unsur - unsur kimia,
yang meliputi :
a.
Alkohol
b.
Ion logam berat
c.
Detergen
d.
Oksidator
Klasifikasi Bakteri
Singkatan Klasifikasi Bakteri Menurut Bergey (Edisi ke 7):
Dunia tumbuhan dibagi atas 5 divisi (phylum) yaitu:
·
Divisi I-Protophyta
·
Divisi II-Thalophyta
·
Divisi III-Bryophyta
·
Divisi IV-Pteridophyta
·
Divisi V-Spermatophyta
·
Divisi I-Protophyta dibagi atas dibagi atas klas,yaitu :
-
Klas I –Schizophyceae(Ganggang Biru)
-
Klas I I–Schizomycetes (Bakteri dan Bentuk-bentuk yang serupa)
-
Klas III – Microtatobiotes (Rickettsia dan Virus )
Selanjutnya klas Schizomycetes dibagi atas 10 ordo,yaitu :
·
Ordo I – Pseudomonadales
·
Ordo II – Chlamydobcteriales
·
Ordo III– Hypomicrobiales
·
Ordo IV – Eubacterterials
·
Ordo V – Actinomycetes
·
Ordo VI – Caryophanales
·
Ordo VII – Beggiatoales
·
Ordo VIII – Myxobacteriales
·
Ordo IX – Spirochaetales
·
Ordo X –Mycoplasmatales
Klas Microtatobiotes dibagi atas 2 ordo yaitu :
·
Ordo I –Rickettsiales
·
Ordo II – Virales
Selanjutnya ordo-ordo diatas dibagi lagi menjadi sub-ordo family sebagai
berikut :
·
Ordo I – Pseudomonadales
Sub-ordo I.Rhodobacteriianeae
Famili I – Thiorhodaceae 13 genus 34 spesies
Famili II – Athiorhodaceae 2 genus 8 spesies
Famili III– Chlorocacteriaceae 6 genus 9 spesies
Sub-ordo I.Rhodobacteriianeae
Famili I – Thiorhodaceae 13 genus 34 spesies
Famili II – Athiorhodaceae 2 genus 8 spesies
Famili III– Chlorocacteriaceae 6 genus 9 spesies
Sub-ordo II. Pseudomonadineae
Famili I – Nitrobacteriaceae 7 genus 13 spesies
Famili II – Methanomonadaceae 3 genus 6 spesies
Famili III– Thiobacteriaceae 5 genus 17 spesies
Famili IV– Pseudomonadaceae 12 genus 258 spesies
Famili V– Caulobacteraceae 4 genus 8 spesies
Famili VI– Siderocapsaceae 10 genus 28 spesies
Famili VII– Spirillaceace 10 genus 30 spesies
Famili I – Nitrobacteriaceae 7 genus 13 spesies
Famili II – Methanomonadaceae 3 genus 6 spesies
Famili III– Thiobacteriaceae 5 genus 17 spesies
Famili IV– Pseudomonadaceae 12 genus 258 spesies
Famili V– Caulobacteraceae 4 genus 8 spesies
Famili VI– Siderocapsaceae 10 genus 28 spesies
Famili VII– Spirillaceace 10 genus 30 spesies
·
Ordo II.Chlamydobacteriales
Famili I– Chlamydobacteriaceae 3 genus 17 spesies
Famili II– Peloplocaceae 2 genus 6 spesies
Famili III– Crenotrichaceae 3 genus 3 spesies
Famili I– Chlamydobacteriaceae 3 genus 17 spesies
Famili II– Peloplocaceae 2 genus 6 spesies
Famili III– Crenotrichaceae 3 genus 3 spesies
·
Ordo III.Hyphomicrobiales
Famili I– Hyphomicrobiaceae 2 genus 2 spesies
Famili II– Pasteuriaceae 2 genus 2 spesies
Famili I– Hyphomicrobiaceae 2 genus 2 spesies
Famili II– Pasteuriaceae 2 genus 2 spesies
·
Ordo IV.Eubacteriales
Famili I – Azotobacteraceae 1 genus 3 spesies
Famili II – Rhizobiaceae 3 genus 17 Spesies
Famili III– Achromobacteraceae 5 genus 65 spesies
Famili IV– Enterobacteriaceae 10 genus 59 spesies
Famili V– Brucellaceae 8 genus 42 spesies
Famili VI– Bacteroidaceae 5 genus 56 spesies
Famili VII– Neisseriaceae 6 genus 43 spesies
Famili VIII– Brevibacteriaceae 2 genus 16 spesies
Famili IX– Lactobacillaceace 2 genus 26 spesies
Famili X– Neisseriaceae 10 genus 92 spesies
Famili XI– Propionbacteriaceae 3 genus 13 spesies
Famili XII– Corynebacteriaceae 2 genus 55 spesies
Famili XIII– bacillaceae 2 genus 118 spesies
Famili I – Azotobacteraceae 1 genus 3 spesies
Famili II – Rhizobiaceae 3 genus 17 Spesies
Famili III– Achromobacteraceae 5 genus 65 spesies
Famili IV– Enterobacteriaceae 10 genus 59 spesies
Famili V– Brucellaceae 8 genus 42 spesies
Famili VI– Bacteroidaceae 5 genus 56 spesies
Famili VII– Neisseriaceae 6 genus 43 spesies
Famili VIII– Brevibacteriaceae 2 genus 16 spesies
Famili IX– Lactobacillaceace 2 genus 26 spesies
Famili X– Neisseriaceae 10 genus 92 spesies
Famili XI– Propionbacteriaceae 3 genus 13 spesies
Famili XII– Corynebacteriaceae 2 genus 55 spesies
Famili XIII– bacillaceae 2 genus 118 spesies
·
Ordo V.Actinomycetales
Famili I – Mycobacteriaea 2 genus 20 spesies
Famili II – Actinomycetaceae 2 genus 48 Spesies
Famili III– Streptomycetaceae 3 genus 158 spesies
Famili IV– Actinoplanaceae 2 genus 2 spesies
Famili I – Mycobacteriaea 2 genus 20 spesies
Famili II – Actinomycetaceae 2 genus 48 Spesies
Famili III– Streptomycetaceae 3 genus 158 spesies
Famili IV– Actinoplanaceae 2 genus 2 spesies
·
Ordo VI.Caryophanales
Famili I – Caryophanaceae 3 genus 7 spesies
Famili II – Oscillosporaceae 1 genus 1 Spesies
Famili III– Arthromitaceae 2 genus 5 spesies
Famili I – Caryophanaceae 3 genus 7 spesies
Famili II – Oscillosporaceae 1 genus 1 Spesies
Famili III– Arthromitaceae 2 genus 5 spesies
·
Ordo VII.Beggiatoales
Famili I – Beggiatoaceae 4 genus 18 spesies
Famili II – Vitreoscillaceae 3 genus 13 Spesies
Famili III – leucotrichaceae 1 genus 5 spesies
Famili IV – Achromatiaceae 1 genus 1 spesies
Famili I – Beggiatoaceae 4 genus 18 spesies
Famili II – Vitreoscillaceae 3 genus 13 Spesies
Famili III – leucotrichaceae 1 genus 5 spesies
Famili IV – Achromatiaceae 1 genus 1 spesies
·
Ordo VIII.Myxobacteriales
Famili I – Cytophagaceae 1 genus 11 spesies
Famili II – archangiaceae 2 genus 6 Spesies
Famili III – sorangiaceae 1 genus 8 spesies
Famili IV – polysaniaceae 4 genus 28 spesies
Famili V – myxococcaceae 4 genus 18 spesies
Famili I – Cytophagaceae 1 genus 11 spesies
Famili II – archangiaceae 2 genus 6 Spesies
Famili III – sorangiaceae 1 genus 8 spesies
Famili IV – polysaniaceae 4 genus 28 spesies
Famili V – myxococcaceae 4 genus 18 spesies
·
Ordo IX.Spirochaetaceae
Famili I – Spirochaetacae 3 genus 11 spesies
Famili II – treponemataceae 3 genus 38 Spesies
Famili I – Spirochaetacae 3 genus 11 spesies
Famili II – treponemataceae 3 genus 38 Spesies
·
Ordo X.Mycoplasmataceae
Famili I – Plasmataceae 1 genus 15 spesies
Sedangkan Menurut Adit (2010),Klasifikasi Bakteri yaitu :
Famili I – Plasmataceae 1 genus 15 spesies
Sedangkan Menurut Adit (2010),Klasifikasi Bakteri yaitu :
1.
Klasifikasi atas dasar bentuk kuman
a.
coccus
bentuk coccus seperti bola-bola kecil dengan ukuran rata-rata 1 mikron.
bentuk coccus seperti bola-bola kecil dengan ukuran rata-rata 1 mikron.
-
seperti rantai panjang: disebut streptococcus. contohnya: streptococcus
alpha, beta, indifferens.
-
bentuk dua-dua: disebut diplococcus. Contohnya: Gonococcus
-
bentuk empat-empat: disebut tetracoccus
-
bergerombol seperti anggur: disebut staphyllococcus. COntohnya: staphyllococcus
albus, citreus, aureus
-
bentuk seperti kubus: disebut sarcina
b.
bacillus (basil)
Bentuk bacillus seperti tongkat pendek agak silindris(seperti batang). Pengelompokan basil sama dengan pengelompokan coccus, yaitu streptobasil dan diplobasil.
Ukuran basil: -lebar = 0,3 – 1 mikron.
panjang= 1,5 – 8 mikron
Contohnya: Bacillus antrhacis, mycobakterium tuberculosa
Bentuk bacillus seperti tongkat pendek agak silindris(seperti batang). Pengelompokan basil sama dengan pengelompokan coccus, yaitu streptobasil dan diplobasil.
Ukuran basil: -lebar = 0,3 – 1 mikron.
panjang= 1,5 – 8 mikron
Contohnya: Bacillus antrhacis, mycobakterium tuberculosa
c.
Vibrio
Bentuk vibrio seperti tongkat membengkok atau seperti koma.
Ukuran vibrio: -lebar: 0,5 mikron
panjang : mencapai 3 mikron
Contohnya: vibrio cholera
Bentuk vibrio seperti tongkat membengkok atau seperti koma.
Ukuran vibrio: -lebar: 0,5 mikron
panjang : mencapai 3 mikron
Contohnya: vibrio cholera
d.
Spirillium
Bentuk spirrilium seperti spiral. Golongan ini tidak terlalu banyak bila dibandingkan dengan golongan basil atau coccus.
Ukuran: -lebar: 0,5 – 1 mikron
panjang: 2- 10 mikron
Contohnya: leptispiral (penyebab gingivitis)
Bentuk spirrilium seperti spiral. Golongan ini tidak terlalu banyak bila dibandingkan dengan golongan basil atau coccus.
Ukuran: -lebar: 0,5 – 1 mikron
panjang: 2- 10 mikron
Contohnya: leptispiral (penyebab gingivitis)
e.
Spirochaeta
Bentuk spirochaeta seperti batang berbelit-belit panjang dan banyak belitannya.
Ukuran spirochaeta: -lebar: 0,2 – 0,7 mikron
panjang: 5-10 mikron
Contohnya: triponema palidum (penyebab sifilis)
Bentuk spirochaeta seperti batang berbelit-belit panjang dan banyak belitannya.
Ukuran spirochaeta: -lebar: 0,2 – 0,7 mikron
panjang: 5-10 mikron
Contohnya: triponema palidum (penyebab sifilis)
2.
Klasifikasi atas dasar kemempuan menimbulkan penyakit
a.
patogen
Ialah kuman yang dapat menimbulkan penyakit baik melalui invasi langsung atau mencemari makanan. Tingkat keganasan disebut dengan virulensi.
Ialah kuman yang dapat menimbulkan penyakit baik melalui invasi langsung atau mencemari makanan. Tingkat keganasan disebut dengan virulensi.
b.
apatogen
Kuman ini tidak berpotensi menimbulkan penyakit, bahkan ada yang menguntungkan bagi manusia.
Kuman ini tidak berpotensi menimbulkan penyakit, bahkan ada yang menguntungkan bagi manusia.
3.
Klasifikasi atas dasar pewarnaan
a.
Pewarnaan gram
Gram Negatif
Kuman Berwarna MERAH
Contohnya:
-gonococcus
-neiseria catarpilus
-haemophilus influenza
-vibriocholera
-Polithypoid
-Dysentry grup
-Proteus vulgaris
Gram Negatif
Kuman Berwarna MERAH
Contohnya:
-gonococcus
-neiseria catarpilus
-haemophilus influenza
-vibriocholera
-Polithypoid
-Dysentry grup
-Proteus vulgaris
Gram Positif
Kuman berwarna UNGU
Contohnya:
-Streptococcus
-Staphylococcus
-Pneumococcus
-Bacillus Antrhaces
-Diptheria bacill
-Tubercel bacill
-Actinomyces
b.
Pewarnaan Ziehl Neelsen
Kuman Tahan Asam (berwarna MERAH)
Contohnya : –Mycobacterium. Spora kuman
Contohnya : –Mycobacterium. Spora kuman
Kuman tidak tahan Asam (berwarna BIRU)
Contohnya: – Neisseria (penyebab penyakit gonorho
Contohnya: – Neisseria (penyebab penyakit gonorho
4.
Klasifikasi atas dasar kebutuhan terhadap oksigen
a.
aerob
Ialah mikroorganisme yang memerlukan oksigen untuk hidup dan berkembang biak.
Contohnya: Bacillus Antrhaces
Ialah mikroorganisme yang memerlukan oksigen untuk hidup dan berkembang biak.
Contohnya: Bacillus Antrhaces
b.
anaerob
Ialah mikroorganisme yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup dan berkembangbiak.
Contohnya: Clostridium tetani
Ialah mikroorganisme yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup dan berkembangbiak.
Contohnya: Clostridium tetani
c.
fakultatif anaerob
Ialah mikroorganisme yang dapat hidup baik dalam keadaan terdapat oksigen maupun tidak
Contohnya: Bacteriae subtilis (pembuat kompos)
Ialah mikroorganisme yang dapat hidup baik dalam keadaan terdapat oksigen maupun tidak
Contohnya: Bacteriae subtilis (pembuat kompos)
5.
Klasifikasi atas dasar kemampuan
untuk tumbuh dalam jaringan hidup
a.
saprofit
ialah mikroorganisme yang hidup dalam bahan organuk yang mati.
contohnya: lactobacillus vaginalis
ialah mikroorganisme yang hidup dalam bahan organuk yang mati.
contohnya: lactobacillus vaginalis
b.
parasit
ialah mikroorganisme yang mengambil makanan dari organisme hidup
ialah mikroorganisme yang mengambil makanan dari organisme hidup
A. Evaluasi
1. Bentuk :
Formatif
2. Jenis : Essay
-
jelaskan
tentang definisi mikrobiologi
-
jelaskan
tentang Riwayat penemuan mikroba
-
jelaskan
tentang struktur sel mikroba
B.
Referensi
Atlas,
R. M. 1997. Principles of Microbiology.
Brooks et al.
2007. Medical Microbiology 24th
Ed. McGraw Hill. New York.
Depkes RI, 1989, Parasitologi Medik (Protozoolog). Depkes RI.
Entjang, 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi, Citra Aditya Bakti
Gandahusada, dkk, 2002, Parasitologi Kedokteran. FKUI
Murray P.R. et al. 2007.Manual of Clinical Microbiology 9th
Ed, Vol 1/Vol 2.ASM Press. Washington.
Nicklin,
et al, Instant Notes in Mikrobologi
Pelczar,
M. J. and Chan, E. C. S., 1988.Dasar-Dasar
Mikrobiologi
Prescott,
L. M., Harley, J. P., & Klein, D. A. 1999.Microbiology
Soedarto, 1995. Helmintologi Kedokteran. EGC
No comments:
Post a Comment