Thursday, April 3, 2014

SOP DEFIBRILLATOR CARDIO (DC) SHOCK



DEFIBRILLATOR CARDIO (DC)  SHOCK
NO DOKUMEN
NO REVISI
HALAMAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TANGGAL TERBIT

DITETAPKAN OLEH

1

PENGERTIAN

Suatu cara memberikan renjatan arus listrik langsung ke jantung lewat sepasang elektroda yang diletakkan pada dinding toraks untuk menghentikan takikardia ventricular dan supraventrikuler.
 Pemberian renjatan sinkron gelombang R(Kompleks QRS).
 Renjatan listrik mendepolarisasi sel pemacu jantung automatic dan sel miokardial serta menghilangkan atritmia.
 Nodus sinoatrial, nodus atrioventrikular dan system purkinje mengambil alih irama jantung.
.

2

TUJUAN

Menghilangkan aritmia ventrikel yang spesifik pada henti jantung dan kelainan organic jantung lainnya


3

INDIKASI

1.       Kardioversi darurat,
a.       Takikardi supraventrikular, fluter atrial, dan fibrilasi atrial dengan hipotensi, hipoperfusi sistemik, gagal jantung kongestif, atau iskemia miokard.
b.      Takikardia ventrikel dengan nadi palpasi gagal berubah ke irama sinus dengan lidokain atau amiodaron.

2.       Kardioversi elektif.
Kardioversi dilakukan elektif pada takikardia supraventrikuler, fluter atrial, dan fibrilasi atrial, yang gagal berubah ke irama sinus dengan digitalis, propranolol, adrofonium, fenilefrin, kuinidin, atau verapanil.
Irama sinus lebih baik daripada aritmia karena curah jantung lebih banyak dan lebih rendah angka embolisme.


4

KONTRA INDIKASI

1.       Intoksikasi digitalis.
Fibrilasi ventrikel dapat terjadi walaupun dilakukan kardioversi sinkron, Stimulasi cepat atrium dengan pemacu temporer(TPM) dapat merubah atritmia supraventrikular.
2.       Penyakit sistem konduksi. Blok atrioventrikular dipasang profilaktik Temporer Pace Maker (TPM).
3.       Pasien dengan tidak mampu bertahan pada irama sinus.
4.       Fibrilasi atrial yang telah lama atu bertahun.
5.       Kardioversi dengan fibrilasi atrial cepat berulang, dengan dosis kuinidin profilaktik.
6.       Post operasi baru katup jantung, kardioversi ditunda 10-14 hari, TPM dapat menghentikan takiaritmia..


5

PERSIAPAN PASIEN

1.     Pastikan identitas klien
2.     Kaji kondisi klien
3.     Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya tindakan yang dilakukan
4.     Jaga privacy klien
5.     Atur posisi klien


6

PERSIAPAN ALAT

1.       Defibrilator
2.       Jelly
3.       Elektroda
4.       Obat-obat sedasi bila perlu (dormikum, atau analgesic lainnya)


7

CARA BEKERJA

Tahap Orientasi 
1.    Berikan salam, panggil klien dengan namanya (kesukaanya)
2.    Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3.    Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga

Tahap Kerja
1.       Memberikan sedative, atau analgesic  bila perlu
2.       Memasang elektrode dan menyalakan EKG monitor
3.       Cek ulang gambaran EKG dan print gambaran EKG tersebut untuk mencegah kekeliruan
4.       Set kebutuhan joule sesuai indikasi (untuk defibrilasi mulai dengan 150 joule untuk cardioversi mulai dengan 50 joule)
5.       Pegang peddic 1 dengan tangan kiri, letakkan pada daerah mid sternumk dan paddle 2 dengan tangan kanan pada daerah mid aksila
6.       Sambil mengatur letak kedua paddle, beri aba-aba agar staff yang lain tidak ada yang menyentuh pasien ataupun bad pasien
7.       Bila terdengar tanda ready dan mesin defibrilator, tekan tombol DC shock dengan jempol agar arus masuk dengan baik.
8.       Amati EKG monitor, bila tidak ada perubahan lanjutkan dengan memberi watt second yang lebih tinggi
9.       Bila gambaran EKG sudah sinus dan stabil, hentikan tindakan.
10.   Hal-hal yang perlu diperhatikan
11.   Bila terjadi asistole, lakukan segera tindakan RJP
12.   Tindakan-tindakan DC shock dihentikan bilamana tidak ada respon
13.   Setiap perubahan gambaran EKG harus di print

Tahap Terminasi
1.    Evaluasi respon klien
2.    Berikan reinforcement positif
3.    Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4.    Mengakhiri kegiatan dengan baik


8

DOKUMENTASI

1.     Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
2.     Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif) di dalam catatan
3.     Bersihkan dan kembalikan peralatan yang digunakan pada tempatnya
4.     Buka APD dan cuci tangan
5.     Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP


9

SUMBER

H., A.Aziz Alimul.2006.Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2.Jakarta: Salemba Medika.

Potter, A. dan Perry, Anne G..2010.Fundamental Keperawatan Buku 2 edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Ribek, Nyoman, dkk. 2011.Buku Pintar Bimbingan Laboratorium dan Klinik Keperawatan Anak. Denpasar: Departemen Keperawatan Anak Poltekkes Denpasar

No comments:

Post a Comment