KONSEP DASAR KEPERAWATAN
KONSEP
EVALUASI KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
Meskipun proses keperawatan
mempunyai tahap-tahap, namun evaluasi berlangsung terus menerus sepanjang
pelaksanaan proses keperawatan (Alfaro-LeFevre, 1998). Tahap evaluasi merupakan
perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan
tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan berkesinambungan dengan melibatkan
klien dan tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam keperawatan merupakan
kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari
proses keperawatan
Menurut Craven dan Hirnle (2000) evaluasi didefenisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon prilaku klien yang tampil.
Tujuan dari evaluasi antara lain:
1.
Untuk
menentukan perkembangan kesehatan klien.
2.
Untuk
menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan keperawatan
yang telah diberikan.
3.
Untuk
menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
4.
Mendapatkan
umpan balik.
5.
Sebagai
tanggungjawab dan tanggunggugat dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
Perawat menggunakan berbagai
kemampuan dalam memutuskan efektif atau tidaknya pelayanan keperawatan yang
diberikan. Untuk memutuskan hal tersebut dalam melakukan evaluasi seorang
perawat harus mempunyai pengetahuan tentang standar pelayanan, respon klien
yang normal, dan konsep model teori keperawatan.
Dalam melakukan proses evaluasi, ada
beberapa kegiatan yang harus diikuti oleh perawat, antara lain:
1.
Mengkaji
ulang tujuan klien dan kriteria hasil yang telah ditetapkan.
2.
Mengumpulkan
data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan.
3.
Mengukur
pencapaian tujuan.
4.
Mencatat
keputusan atau hasil pengukuran pencapaian tujuan.
5.
Melakukan
revisi atau modifikasi terhadap rencana keperawatan bila perlu.
Menurut
Ziegler, Voughan – Wrobel, & Erlen (1986, dalam Craven & Hirnle, 2000),
evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Evaluasi struktur. Evaluasi struktur difokuskan pada
kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan
diberikan. Aspek lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi
dalam pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, ratio
perawat-klien, dukungan administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi
staf keperawatan dalam area yang diinginkan.
2. Evaluasi proses. Evaluasi proses berfokus pada
penampilan kerja perawat dan apakah perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. Area yang menjadi
perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis informasi yang didapat pada saat
wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan diagnosa keperawatan,
dan kemampuan tehnikal perawat.
3. Evaluasi hasil. Evaluasi hasil berfokus pada
respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien merupakan pengaruh dari
intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria
hasil.
Adapun
ukuran pencapaian tujuan pada tahap evaluasi meliputi:
1.
Masalah
teratasi; jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
yang telah ditetapkan.
2.
Masalah
sebagian teratasi;jika klien menunjukkan perubahan sebahagian dari kriteria hasil
yang telah ditetapkan.
3.
Masalah
tidak teratasi; jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali
yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan dan atau
bahkan timbul masalah/ diagnosa keperawatan baru.
Untuk penentuan masalah teratasi,
teratasi sebahagian, atau tidak teratasi adalah dengan cara membandingkan
antara SOAP dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan. Subjective
adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari klien setelah tindakan
diberikan. Objective adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan,
penilaian, pengukuran yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan dilakukan.
Analisis adalah membandingkan antara informasi subjective dan objective dengan
tujuan dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi,
teratasi sebahagian, atau tidak teratasi. Planning adalah rencana keperawatan
lanjutan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa.
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M., Butcher,H.K.,
Dochherman,J.M.,2008. Nursing Intertvention
Classification (NIC) ; 5th edition.
Mosby Elsevier
Perry, Potter.2010.Fundamental keperawatan buku 1 edisi 7.Jakarta:Salemba
Medika
Potter-Perry. 2011. Basic Nursing. 7th edition.
Mosby Elsevier
Purwanto. Edi. 2011. Implementasi
dan Evaluasi Keperawatan.
Nursalam. 2001. Proses & Dokumentasi Keperawatan:
Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba Medika
http://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-implementasi-keperawatan/ tanggal 2 Juni 2013 jam 16.00
No comments:
Post a Comment