Wednesday, February 12, 2014

SOP LUMBAL FUNGSI PADA BAYI


LUMBAL FUNGSI PADA BAYI
NO DOKUMEN
NO REVISI
HALAMAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TANGGAL TERBIT

DITETAPKAN OLEH

1

PENGERTIAN

Lumbal puncture adalah upaya pengeluaran cairan serebrospinal denganmemasukan jarum ke dalam ruang subarakhnoid. (Brunner and Suddarth’s, 1999, p 1630)


2

TUJUAN

1.       Pemeriksaan  cairan serebrospinali,
2.       Mengukur  dan mengurangi tekanan cairan serebrospinal,
3.       Menentukan  ada tidaknya darah pada cairan serebrospinal,
4.       Mendeteksi  adanya bloksubarakhnoid spinal,
5.       Memberikan  antibiotic intrathekal ke dalam kanalis spinalterutama kasus infeksi


3

INDIKASI

1.       Meningitis bacterial / TBC.
2.       Perdarahan subarahnoid.
3.       Febris (Kaku kuduk) dengan kesadaran menurun (sebab tak jelas).
4.       Encepahilitis atau tumor malignan.
5.       Tumor mielum : sebelum dan sesudah mielografi / caudiografi.
6.       Sindroma GuillainBarre (bila perlu diulang-ulang + satu minggu).
7.       Kelumpuhan yang tidak jelas penyebabnya.
8.       Mengidentifikasi  adanya darah dalam CSS akibat trauma ataudicurigai adanya perdarahan subarachnoid.
9.       Kejang
10.   Paresis atau paralisis termasuk paresis Nervus VI
11.   Ubun – ubun besar menonjol


4

KONTRA INDIKASI


1.       Syock/renjatan
2.       Infeksi local di sekitar daerah tempat pungsi lumbal
3.       Peningkatan tekanan intracranial (oleh tumor, space occupying lesion,hidrosefalus)
4.       Gangguan pembekuan darah yang belum diobati
5.       Pasien yang mengalami penyakit sendi-sendi vertebra degeneratif. Hal ini akan sulit untuk penusukan jarum ke ruang interspinal
6.       Pasien dengan peningkatan tekanan intra cranial. Herniasi serebral atau herniasi serebralbisa terjadi pada pasien ini.


5

PERSIAPAN PASIEN

1.     Pastikan identitas klien
2.     Kaji kondisi klien
3.     Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarganya tindakan yang dilakukan
4.     Jaga privacy klien
5.     Posisi klien


6

PERSIAPAN ALAT

1.       Sarung tangan steril
2.       Duk luban
3.       Kassa steril, kapas dan plester
4.       Antiseptic: povidon iodine dan alcohol 70
5.       Troleey
6.       Baju steril
7.       Jarum punksi ukuran 19, 20, 23 G.
8.       Manometer spinal
9.       Two way tap
10.   Alcohol dalam lauran antiseptic untuk membersihkan kulit.
11.   Tempat penampung csf steril x 3 (untuk bakteriologi, sitologi dan biokimia)
12.   Plester
13.   Depper
14.   Jam yang ada penunjuk detiknya
15.   Tempat sampah.

Anestesi local
1.       Spuit dan jarum untuk memberikan obat anestesi local
2.       Obat anestesi loka (lidokian 1% 2 x ml), tanpa epinefrin. (Reis CE, 2006


7

CARA BEKERJA

Tahap Orientasi 
1.    Berikan salam, panggil klien dengan namanya (kesukaanya)
2.    Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat
3.    Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga

Tahap Kerja
1.       Turunkan pakaian bawah sampai tidak menutupi daerah lumbal L3-L5 dan baju dikeataskan. Pada bayi daerah bokong ditutup dengan popok
2.       Posisi tidur pasien dimiringkan kekiri atau kekanan, kedua tangan dimasukkan diantara kedua kaki, kemudian menekuk bagian tekuk dan lutut , sampai lutut dan dagu hampir bertemu
3.       Punksi lumbal dilakukan oleh dokter
4.       Daerah yang akan ditusuk didesinfeksi dengan yodium, kemudian dengan kapas alcohol, tunggu sampai kering
5.       Pada waktu dokter memasukkan jarum punksi, kepala pasien ditekan, jika liquor sudah keluar, tekanan dilepas, kepala hanya ditahan saja
6.       Setelah liquor keluar, perawat melakukan : perawat mengukur tekanan liquor, memasukkan cairan cerebro spinalis satu sampai dua tetes, kedalam tabung none dan pandy, menampung liquor kedalam botol kecil untuk bahan pemeriksaan
7.       Setelah liquor yang keluar dianggap cukup, dokter mencabut jarum pungsi
8.       Bekas tusukan ditekan dengan lidi kapas betadine, kemudian ditutup dengan kain kasa lalu diplester
9.       Botol yang berisi cairan cerebro spinalis diberi etiket dan segera dikirim ke laboratorium

Tahap Terminasi
1.    Evaluasi respon klien
2.    Berikan reinforcement positif
3.    Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
4.    Mengakhiri kegiatan dengan baik


8

DOKUMENTASI

1.     Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam pelaksanaan
2.     Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif) di dalam catatan
3.     Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP


9

SUMBER

Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Vol 2. Jakarta: EGC

Rocca, et.al. 1998. Seri Pedoman Praktis: Terapi Intravena. Edisi 2. Jakarta: EGC

Kozier, et al. 1995. Fundamental Of Nursing: Concepts, process and practice 5th edition. California : Addison- Wesley

Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI. 2001. Penatalaksanaan Pasien Di Intensif Care Unit. Jakarta: Sagung Seto

Hudak, et.,al. 1997. Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik. Vol. 1. Jakarta: EGC

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 1. Jakarta: EGC

Swearingen, P. et al. 2001. Seri Pedoman Praktis: Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Asam Basa. Edisi 2. Jakarta: EGC

No comments:

Post a Comment