KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Model konseptual keperawatan
BETTY NEUMAN’S
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Betty Neuman lahir pada tahun 1924
di sebuah pemukiman pertanian yang letaknya tidak jauh dari Lowell, Ohio.
Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa
cintanya pada tanah kelahirannya ia bermasksud untuk membangun desanya Ohio. Pendidikan
keperawatan pertamanya di selesaikan di Rumah Sakit Masyarakat ( sekarang
disebut Rumah Sakit Umum), Sekolah Keperawatan di Akron, Ohio, tahun 1974 dan
ia menerima gelar BS dalam bidang keperawatan tahun 1957 dan gelar MS dalam
bidang kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat, dari UCLA tahun 1966.
Ia meraih gelar PhD bidang psikologi klinik.
Pendekatan teoritis Betty Neuman
tentang keperawatan dicontohkan dalam sebuah pendekatan holistic terhadap
kehidupan dirinya sendiri. Ia memiliki semangat besar untuk hidup dan memiliki
rasa yang tajam terhadap penggunaan waktu yang efektif, kreatif dan bermanfaat.
Betty Neuman mulai mengembangkan model sistem kesehatannya ketika menjadi
seorang dosen dalam bidang keperawatan kesehatan masyarakat di Universitas
California, Los Angeles. Munculnya model tersebut dikembangkan sebagai
tanggapan atas pernyataan mahasiswa keperawatan tentang suatu kebutuhan dalam
rangka mengahadapi materi pelajaran yang akan membawa mereka ke arah
pengungkapan problem-problem keperawatan yang luas terutama terfokus pada
bidang-bidang permasalahan keperawatan tertentu. Model ini dipublikasikan pada
tahun 1972 sebagai sebuah model untuk pengajaran pendekatan personal secara
total guna menghadapi problem-problem pasien didalam penelitian keperawatan.
Model tersebut disempurnakan dan kemudian dipublikasikan pada edisi pertama
buku berjudul Model-model Konseptual Untuk Praktek Keperawatan tahun 1974, dan
edisi kedua tahun 1980. Pada tahun 1989 dipublikasikan yang berjudul Model
Sistem Neuman yang di dalamnya terdapat tentang praktek keperawatan dan
administrasi keperawatan.
Betty Neuman menegaskan bahwa dia
tidak bermaksud menciptakan sebuah model konseptual khusus untuk masyarakat
keperawatan, namun penting untuk dicatat bahwa hasil kerja beberapa ahli teori
keperawatan lainnya ( Martha Roger, Dorothea Orem, dan Imogene King) telah
dipublikasikan pula bersamaan dengan publikasi Neuman yang pertama. Hal
tersebut terjadi pada awal tahun 1970-an dimana Perhimpunan Nasional
Keperawatan ( Nasional League For Nursing / NLN ) menekankan pentingnya model
konseptual untuk pendidikan keperawatan dan kerangka kerja konseptual tersebut
menjadi sebuah dasar utama kriteria yang digunakanNLN untuk akreditasi. Neuman
menjabarkan modelnya secara komperehensif ( menyeluruh ) dan dinamis. Model
tersebut merupakan sebuah tinjauan multidimensional terhadap individu, kelompok
(keluarga), dan masyarakat yang selalu berinteraksi dengan
ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut memfokuskan
pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung
rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai
adalah model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan
perawatan kesehatan.
A. Sumber-sumber dan Perkembangan Model Teori
Betty Neuman
Model mempunyai beberapa kesamaan
dalam teori Gestalt. Teori Gestalt mempertahankan bahwa cara hemoestatic
adalah suatu cara yang mana tubuh mempertahankan keseimbangandan sebagai akibat
dari kesehatan mengubah kondisi sehat atau sakit. Teori model Betty Neuman juga
menerapkan ide dari teori sistem umum tentang sifat dasar kehidupan sistem
terbuka yang merupakan gabungan semua elemen yang berinteraksi dalam struktur
organisasi tubuh kita yang kompleks. Neuman juga memilah konsep G. Kaplan
tentang tingkatan tindakan pemecahan. Model sistem lebih bersifat umum
dibandingkan dengan tindakan-tindakan keperawatan. Sebaliknya,
tindakan-tindakan keperawatan memiliki tujuan-tujuan sangat spesifik atau
khusus untuk mengembalikan variabel-variabel yang mempengaruhi
tindakan-tindakan keperawatan. Hal ini bertujuan untuk melakukan perbaikan
secara umum kepada klien, kinerja atau pola perubahan prilaku, atau perbaikan
tertentu yang berhubungan dengan keahlian merawat diri sendiri.
Awalnya model ini dikembangkan untuk
digunakan oleh semua pekerja keperawatan kesehatan, namun kemudian Neuman
menyatakan bahwa perawat secara unik menggunakannya untuk membantu individu dan
kelompok lainnya untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal melalui
intervensi-intervensi yang bermanfaat. Yang dimaksud dengan intervensi adalah
bantuan dalam mengurangi faktor-faktor stres dan kondisi merugikan baik
potensial maupun aktual yang terjadi dalam segala situasi klinis.
1. Asumsi-asumsi Dasar :
Terdapat sepuluh asumsi dasar yang
menjadi landasan kerangka kerja konseptual teori Neuman, yaitu :
a.
klien
secara individu atau kelompok merupakan sebuah system, klien yang bersifat
unik, namun masing-masing system merupakan dari faktor-faktor yang sering kita
jumpai dan kita gabungkan tentang karakteristik-karakteristi pembawaan kita
pada sejak lahir dalam kisaran respon normal yang diberikan tuhan yang terdapat
dalam sebuah struktur dasar.
b.
Banyak
terdapat stressor (penyebab ketegangan), baik yang diketahuai maupun yang tidak
diketahui dan berasal dari lingkungan universal. Masing-masing stressor berbeda
dalam hal potensialnya yang mengganggu tingakat kesetabilan yang sedang dialami
klien, atau mengganggu batas ketahanan normal. Hubungan antar variabel klien
yakni variable fisiologis, psikologi, social budaya, perkembangan dan spritual,
pada kondisi apapun setiap saat dapat mempengaruhi tingakat dimana seorang
klien terlindungi oleh batas ketahanan fleksibel dalam mnehahadapi reaksi yang
mungkin terjadi terhadap suatu stressor tunggal atau kombinasi dari berbagi
stressor.
c.
Tiap
klien telah mengembangkan kisaran respon normal terhadap lingkungan. Kisaran respon
ini sebagai bentuk garis pertahanan normal.
d.
Garis
fleksibel pertahanan tidak mampu lagi berfungsi sebagai perlindungan klien
terhadap stresor lingkungan apabila terdapat sesuatu yang mempengaruhinya
Karena stresor merusak garis
pertahanan normal. Variabel antar hubungan (psikologi, fifiologi, sosial
budaya, perkembangan, dan spiritual) menentukan tingkat sistem reaksi atau
reaksi terhadap stressor yang mungkin timbul.
- Klien, baik sehat maupun sakit, merupakan bagian yang dinamis dalam variabel antara hubungan (interrelationship of variables)
- Pelengkap (implisitas) dalam tiap sistem klien adalah sekumpulan faktor perlawanan internal dikenal sebagai garis perlawanan (lines of resistence) yang fungsinya menstabilkan dan mengembalikan keadaan klien embali seperti semula (pada posisi garis pertahanan normal) maupun membantu klien ke tingkat stabilitas yang lebih tinggi.
- Pencegahan primer menghubungkan pengetahuan umum yang diaplikasikan dalam penilaian (assesment) klien dan intervensi dalam pengidentifikasi dan pengurangan faktor-faktor. Indentifikasi dan pengurangan faktor resiko tersebut berhubungan dengan stresor lingkungann dalam mencegah reaksi yang mungkin terjadi.
- Pencegahan sekundur berhubungan dengan simptomatologi yang mengikuti reaksi terhadap stresor, pengurutan prioritas intervensi, dan perlakuan untuk mengurangi pengaruh yang berbahaya.
- Pencegahan tersier dengan proses penyesuaian sebagai upaya penyusunan kembali dan pertahanan yang mengembalikan pasien kedalam lingkungan melalui pencegahan primer.
- Klien berada di dalam energi konstan yang dinamis dan dapat mengubah lingkungan.
- Prinsip Dasar teori
o
Tekanan
( stressor )
Rangsangan yang timbul diakibatkan
kondisi sekitar. Pandangan Neuman tentang tekanan yaitu :
o
Intra
Personal
Secara individu atau perorangan.
Tekanan dari dalam individu, misalnya emosi yang dipengaruhi oleh umur (
perkembangan ) sebagai tekanan internal, penerimaan teman sebaya ( sosial
budaya ) , kemampuan fisik ( biologi ) dan pengalaman mengatasi emosi dan
perasaan di masa lalu (psikologi)
o
Inter
Personal
Antara individu yang satu dengan
yang lain. Tekanan satu orang atau lebih, misalnya peran orangtua terhadap anak
yang diharapkan, tekanan antar individu yang dipengaruhi oleh pola pengasuhan
anak ( sosial budaya ), umur dan perkembangan anak ( biologi, perkembangan),
dan perasaan mereka terhadap peran yang dijalani (psikologi).
o
Ekstra
Personal
Di luar individu. Tekanan dari luar sistem,
misalnya pengangguran (tekanan luar) dipengaruhi oleh adanya penerimaan teman
sebaya ( tekanan sosial budaya ) , perasaan seseorang terhadap keadaan
pengangguran pada saat sekarang dan di masa lalu ( psikologi) , kemampuan
melakukan pekerjaan ( biologi, perkembangan, psikologi).
2. Struktur Pokok Sumber Energi
Merupakan penggerak untuk melakukan
aktivitas. Struktur dasar berisi seluruh variable untuk mempertahankan hidup
dasar yang biasa terdapat pada manusia sesuai karakteristik individu yang unik.
Variabel-variabel tersebut yaitu variabel sistem, genetik, dan
kekuatan/kelemahan bagian-bagian sistem.
Faktor umum yang mendasar bagi semua
organisme :
a.
Rata-rata
suhu normal
b.
Struktur
genetika
c.
Pola
respon
d.
Daya
tahan organ
e.
Kelemahan
f.
Struktur
ego
g.
Pengetahuan
3. Garis Normal Pertahanan
Tingkatan kemampuan adaptasi
individu untuk menghadapi tekanan di batas normal. Garis pertahanan menurut
Neuman’s terdiri dari garis pertahanan normal, garis resistensi dan garis
pertahanan fleksibel. Garis pertahanan normal merupakan lingkaran utuh yang
mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai
pengaturan karena adanya stressor yang disebut wellness normal dan digunakan
sebagai dasar untuk menentukan adanya deviasi dari keadaan wellness untuk
sistem klien. Selain itu ada berbagai stressor yang dapat menginvasi garis
pertahanan normal jika garis pertahanan fleksibelnya tidak dapat melindungi
secara adekuat. Jika itu terjadi. maka sistem klien akan bereaksi dengan
menampakan adanya gejala ketidakstabilan atau sakit dan akan mengurangi
kemampuan sistem untuk mengatasi stressor tambahan. Garis pertahanan normal ini
terbentuk dari beberapa variabel dan perilaku seperti pola koping individu,
gaya hidup dan tahap perkembangan. Garis pertahanan normal ini merupakan bagian
dari garis pertahanan fleksibel. Garis pertahanan fleksibel berperan memberikan
respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Garis ini bisa menjauh
atau mendekat pada garis pertahanan normal. Bila jarak antara garis pertahanan
meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Oleh sebab itu untuk
mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien, maka perlu melindungi garis
pertahanan normal dan bertindak sebagai buffer. Kondisi ini bersifat dinamis
dan dapat berubah dalam waktu relatif singkat. Disamping itu hubungan dari
berbagai variabel (fisiologi, psikologis, sosiokultur, perkembangan dan
spiritual) dapat mempengaruhi tingkat penggunaan garis pertahanan diri
fleksibel terhadap berbagai reaksi terhadap stressor.
4. Gangguan Pertahanan
Kerusakan sistem pertahanan tubuh
oleh dan akibat dari tekanan.
5. Tingkat Reaksi
Tindakan yang muncul akibat dari
pengaruh tekanan. Reaksi mengantungkan faktor individu yang tak tetap yaitu :
a.
Struktuk
dasar / struktur ke istimewaan
b.
Resistensi
kebiasaan dan pengatahuan
c.
Waktu
bertemu dengan stressor
6. Intervensi
Identifikasi tindakan sebagai akibat
dari reaksi yang timbul. Merupakan tindakan-tindakan yang membantu untuk
memperoleh, meningkatkan dan memelihara sistem keseimbangan, terdiri dari
pencegahan primer, sekunder dan tertier
7. Tingkat-Tingkat Pencegahan
Dibagi menjadi :
a. Pencegahan primer yaitu terjadi
sebelum sistem bereaksi terhadap stressor, meliputi : promosi kesehatan dan
mempertahankan kesehatan. Pencegahan primer mengutamakan pada penguatan
flexible lines of defense dengan cara mencegah stress dan mengurangi
faktor-faktor resiko. Intervensi dilakukan jika resiko atau masalah sudah
diidentifikasi tapi sebelum reaksi terjadi. Strateginya mencakup : immunisasi,
pendidikan kesehatan, olah raga dan perubahan gaya hidup
b. Pencegahan sekunder yaitu berbagai
tindakan yang dimulai setelah ada gejala dari stressor. Pencegahan sekunder
mengutamakan pada penguatan internal lines of resistance, mengurangi reaksi dan
meningkatkan faktor-faktor resisten sehingga melindungi struktur dasar melalui
tindakan-tindakan yang tepat sesuai gejala. Tujuannya adalah untuk memperoleh
kestabilan sistem secara optimal dan memelihara energi. Jika pencegahan
sekunder tidak berhasil dan rekonstitusi tidak terjadi maka struktur dasar
tidak dapat mendukung sistem dan intervensi-intervensinya sehingga bisa
menyebabkan kematian.
c. Pencegahan tersier yaitu
pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan kembali ke arah stabilitas sistem
klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat resistansi
terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul kembali atau regresi, sehingga
dapat mempertahankan energi.
8. Penyusunan Kembali
Adaptasi dari tindakan yang berasal
dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan ekstra personal. Dapat
dimulai dari beberapa derajat dari tingkat reaksi. Kemungkinan rata-rata
memungkinkan peluasan diluar garis pertahanan nornal.
Faktor yang perlu di perhatikan
adalah :
a.
Fisiologi
individu.
b.
Psikologi
individu
c.
Sosial
cultural
d.
Perkembangan
individu
D. Paradigma Terhadap Empat Konsep
Sentral
1.
Individu/Manusia
Pada teori Neuman, individu
merupakan suatu sistem terbuka yang selalu mencari keseimbangan dari harmoni
dan merupakan satu kesatuan dari fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spiritual.
2.
Masyarakat/Lingkungan
Model teori neuman ini adalah konsep
dimana manusia berhubungan konstan (tetap) terhadap lingkungannya. Dapat
di defenisikan lingkungan sebagai tekanan internal dan eksternal bagi manusia.
Neuman menyatakan bahwa pembentukan lingkungan adalah dinamis dan mewakili
mobilitas bahwa sadar klien ( termasuk di dalamnya faktor energi, melalui
integrasi dan stabilitas system).
3.
Kesehatan
Neuman melihat kesehatan sebagai
rangkaian kesatuan bukan sebagai dikotomi (pembagian atas dua kelompok yg
saling bertentangan) antara penyakit dan kesehatan.konsep dalam tulisannya
mendefenisikan system terminology sebagai berikut :
kesehatan : keadaan penjenuhan,
keadaan lembam/ tetap walaupun terdapat sesuatu yang mengganggu.
Penyakit : keadaan tidak
mencukupi sehingga labil terhadap adanya sesuatu yang mengganggu.
4.
Keperawatan
Neuman memandang keperawatan sebagai
profesi unik karena berhubungan dengan variabel (sesuatu tang dapat berubah)
yang mempengaruhi respon manusia terhadap stressor, dengan perhatian utama pada
manusia secara keseluruhan. Neuman menyatakan bahwa perawat membantu individu,
keluarga, dan kelompok dalam memperoleh dan menjaga kesehatan melalui campur
tangan dan perselisihan antara dua pihak (orang, golongan, Negara, dll).
E. Pendekatan Proses Keperawatan
Neuman memandang perawat sebagai
profesi yang unik yang berhubungan dengan semua variabel yang mempengaruhi
sistem respon terhadap stresor. Yang menjadi pusat keperawatan adalah individu
atau klien secara total dengan tujuan utama yaitu stabilitas klien. Pandangan
ini direfleksikan dengan membuat proses keperawatan menjadi sitematik.
Prinsip-prinsip yang mendasarinya yaitu :
1.
Assesment
yang baik yang memerlukan pengetahuan tentang semua faktor yang mempengaruhi
tanggapan klien
2.
Arti
stresor yang diakui oleh klien dan pengasuh
3.
Faktor
yang dirasakan pengasuh dan mempengaruhi perkiraan (assesment) situasi pasien.
Proses Keperawatan menurut Betty
Neuman
1. Diagnosa Keperawatan
Proses :
a.
Berdasarkan
penguasaan data yang sesuai, diagnosa berfungsi mengidentifikasi, menaksir,
mengklasifikasi, dan mengevaluasi hubungan dinamis antara variabel
bio-psiko-sosial budaya-perkembangan-spiritual.
b.
Kesehatan
bervariasi sebagai akibat perpaduan teori dan data.
c.
Intervensi
yang bersifat hipotesa ditentukan oleh garis pertahanan fleksibel.
2. Tujuan keperawatan
Proses :
a.
Sistem
perawat dan klien berunding untuk perubahan ketentuan.
b.
Intervensi
perawat berfungsi menjaga stabilitas klien.
3. Hasil keperawatan
Proses :
a.
Intervensi
keperawatan menggunakan satu model pencegahan atau lebih.
b.
Konfirmasi
perubahan ketentuan maupun membuat ulang tujuan keperawatan.
c.
Hasil
dari tujuan jangka pendek mempengaruhi penentuan tujuan menengah-jangka
panjang.
d.
Hasil
yang diperoleh klien mengesahkan proses keperawatan
Petunjuk
Alat Intervensi dan Assesment
PENUTUP
Secara garis besar teori sistem
model Neuman mengemukakan bahwa dalam memberikan tindakan keperawatan terhadap
klien atau pasien yang mengalami stress (gangguan mental) perawatan harus
melaksanakan pendekatan- pendekatan perorangan secara total dengan
memperhatikan
faktor-faktor :
1. Tekanan
2. Struktur pokok sumber energi
3. Garis normal pertahanan
4. Gangguan ketahanan
5. Tingkat reaksi
6. Intervensi
7.Tingkat-tingkat pencegahan
8. Penyusunan kembali
Model konsep berpengaruh terhadap
pengembangan keperawatan sebagai profesi. Pendekatan total Neuman pada
perawatan kesehatan merupakan salah satu model konsep tersebut. Model tersebut
dapat digunakan dalam menerangkan manusia, kelompok, maupun masyarakat.
Penekanan manusia secara total menyebabkan model keperawatan dapat ditetapkan
sebagai model kesehatan. Neuman menyebutkan perawat sebagai profesi yang unik tetapi
ia tidak menjelaskan secara jelas, model ini bersifat interdisiplin ( dari
berbagai disiplin ilmu ) sehingga dapat diterapkan secara luas dalam
keperawatan. Kekuatan terbesar model ini pada arahan yang tepat pada pencegahan
primer, sekunder, dan tersier. Selain itu, model ini juga mempunyai kekuatan
yaitu keluwesannya sebagai model sistem yang merespon rangsang ( stimulus )
sehingga dapat diterapkan dalam berbagai kondisi dan untuk masa sekarang. Model
memiliki potensial yang besar dalam meletakkan pondasi dalam pembentukan teori,
pengujian hubungan antar teori keperawatan , riset keperawatan dan praktek
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
George B. Julia , Nursing Theories-
The base for professional Nursing Practice , 3rd ed.
Perry & Potter. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan. Vol.1,2. Ed.4.EGC : Jakar
No comments:
Post a Comment