KONSEP DASAR KEPERAWATAN
Model konseptual keperawatan
DOROTEA OREM
PENDAHULUAN
DEVINISI
Teori keperawatan didefiniskan
sebagai konseptualisasi beberapa aspek realitas keperawatan yang bertujuan
untuk menggambarkan fenomena, menjelaskan hubungan- hubungan antar fenomena,
memprediksi risiko-risiko dan menetapkan asuhan keperawatan (Afaf Ibrahim
Meleis, 1997).
Di dunia keperawatan banyak fenomena
dan masalah yang terjadi yang sulit untuk dijelaskan dan diselesaikan. Namun,
keperawatan memiliki teori-teori keperawatan yang bisa digunakan untuk
menjelaskannya dan member solusi yang tepat untuk menyelesaikannya. Para ahli
teori keperawatan mengemukakan berbagai solusi yang bisa diterapkan di berbagai
lingkup keperawatan. Teori-teori tersebut terus dikembangkan sehingga akan
lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan keperawatan.
Salah satu ahli teori yang cukup
terkenal dan teorinya banyak digunakan dalam tatanan pelayanan keperawatan
adalah Dorothea Orem. Dalam teori self care-nya ia menganggap bahwa perawatan
diri merupakan suatu kegiatan membentuk kemandirian individu yang akan
meningkatkan taraf kesehatannya. Sehingga bila mengalami defisit, ia
membutuhkan bantuan dari perawat untuk memperoleh kemandiriannya kembali. Teori
ini merupakan suatu pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk
meningkatkan kemampuan klien dalam merawat dirinya sendiri dan bukan
menempatkan klien pada posisi bergantung karena self care merupakan perilaku
yang dapat dipelajari.
Teori Dorothea Orem merupakan teori
yang cukup menarik untuk dikaji dan dibahas karena termasuk teori yang cukup
banyak digunakan dalam aplikasi praktik keperawatan dan penulis tertarik untuk
menelaah teori ini, dimana ia hanya berfokus pada lingkup praktik keperawatan.
Konsep keperawatan Orem mendasari
peran perawat dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri klien untuk mencapai
kemandirian dan kesehatan yang optimal. Orem mengembangkan tiga teori yang
saling berhubungan yaitu teori “self care deficit”,teori self care, dan teori
nursing system(Tomey). Tiga teori tersebut berfokus pada
peran manusia menyeimbangkan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya dengan
merawat diri mereka sendiri.
- Teori Self Care Deficit
Inti dari teori ini menggambarkan
manusia sebagai penerima perawatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan
perawatan dirinya dan memiliki berbagai keterbatasan- keterbatasan dalam
mencapai taraf kesehatannya. Perawatan yang diberikan didasarkan kepada tingkat
ketergantungan; yaitu ketergantungan total atau parsial. Defisit perawatan diri
menjelaskan hubungan antara kemampuan seseorang dalam bertindak/beraktivitas
dengan tuntutan kebutuhan tentang perawatan diri. Sehingga bila tuntutan lebih
besar dari kemampuan, maka ia akan mengalami penurunan/defisit perawatan diri.
2. Teori Self Care
Wang and Laffrey (2004, p. 123)
menyatakan bahwa self care adalah fungsi regulasi manusia yang berdasarkan pada
kemampuan individu untuk melakukan perawatan dirinya. Hal tersebut digambarkan
dalam hubungan antara self care, self care agency dan therapeuthic demand
(diri, maka defisit perawatan diri terjadi dan perawat akan membantu
klien untuk melakukan tugas perawatan dirinya self care : Self care
adalah tindakan yang matang dan mematangkan orang lain yang mempunya potensi
untuk berkembang, atau mengembsangkan kemampuan yang dimiliki agar dapat
digunakan secara tepat, nyata dan valid untuk mempertahankan fungsi dan
berkembang dengan stabil dalam perubahan lingkunganl. Self care digunakan untuk
mengontrol au faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi aktivitas
seseorang untuk menjalankan fungsinya dan berproses untuk mencapai
kesejahteraannya. Self care agency agen perawan sendiri adalah kekuatan
individi yang berhubungan dengan perkiraan dan esensial operasi-operasi
produksi untuk keperawatan mandiri. Ada 3 aspek yakni:
a.
Agen
(orang yang mengambil tindakan).
b.
Self
care agent (penyedia perawatan mandiri).
c.
Dependent
care agent (penyelenggara perawatan yang tidak mandiri)
Therapeutic Self Care Demands:
Tunutan perawatan diri harus
seimbang dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk itu
dilakukan upaya-upaya dengan cara menggunakan metode-metode untuk mengembalikan
kemampuan tersebut
Nursing Agency :
Merupakan upaya keperawatan untuk
dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan mencapai kemandirian yang
dapat dilakukan dengan cara : mengenali kebutuhannya, memenuhi kebutuhan,
melatih kemampuannya.
Contidioning factor :
Merupakan kondisi atau situasi di
sekitar individu yang dapat mempengaruhi individu dalam memenuhi kebutuhan self
care-nya.
3. Teori Nursing System
Sistem keperawatan, ketika perawat
menentukan, mendesain dan menyediakan perawatan yang mengatur kemampuan
individu dan mencapai pemenuhan kebutuhan perawatan diri (Kozier, Erb, &
Blais, 1997 dalam Jean Bridge, Sally Cabell, and Brenda Herring, 2006). Sistem
pelayanan yang memfasilitasi pemenuhan kebutuhan self care individu dan
memberikannya secara terapeutik sesuai dengan tiga tingkatan kemampuan :
1)
Wholly
compensatory nursing system Diberikan pada klien dengan ketergantungan tinggi,
jika :
a.
tidak
mampu melakukan aktivitas, contoh :
b.
klien
tak sadar
c.
tahu
melakukan gerakan tapi tidak boleh ada gerakan, contoh pada klien fraktur
tulang belakang
d.
tidak
mampu memberi alasan tindakan self care tapi bisa dengan bimbingan contoh pada
: retardasi mental
2) Partly comensatory nursing system
diberikan pada klien dengan tingkat ketergantungan sebagian/parsial. Biasanya
perawat mengambil alih beberapa aktifitas yang tidak dapat dilakukan sendiri
oleh klien, misalnya pada lansia.
3) Supportive educative nursing systemd
iberikan dengan pemulihan/ketergantungan ringan. Memberikan pendidikan
kesehatan atau penjelasan untuk memotivasi klien untuk melakukan self care.
HOLLY COMPENSATORY SYSTEM
Menyelesaikan therapeutik self care
klien Kompensasi ketidakmampuan klien dalam memenuhi self care Mendukung dan
melindungi klien.
PARTLY COMPENSATORY SYSTEM
Menjalankan beberapa kegiatan self
care Kompensasi keterbatasan klien untuk selfcare
Membantu klien sesuai kebutuhan Tindakan
Membantu klien sesuai kebutuhan Tindakan
SUPPORTIVE - EDUCATIVE SYSTEM
Kebutuhan self care menurut Orem
Terdapat tiga tipe kebutuhan self care menurut Orem yaitu kebutuhan universal
dan perkembangan perawatan diri/self care serta penyimpangan kesehatan.
Kebutuhan universal self care
- Menyeimbangkan pemasukan udara, air, dan makanan.
- Pembekalan perawatan berhubungan dengan proses eliminasi dan eksresi.
- Mencapai keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
- Menghindari risiko-risiko yang membahayakan bagi kehidupan, peran dan tercapainyakesejahteraan
Meningkatkan fungsi/peran dan
perkembangan dalam kelompok sosial berdasarkan
potensi manusia, batasan-batasan, dan keinginan manusia untuk menjadi normal
(Orem, 1985 dalam Meleis, 1997).
potensi manusia, batasan-batasan, dan keinginan manusia untuk menjadi normal
(Orem, 1985 dalam Meleis, 1997).
Kebutuhan perkembangan/kemajuan self
care
- Menyeimbangkan kondisi kehidupan yang mendukung proses kehidupan dan perkembangan, dimana manusia berproses menuju tingkat yang lebih tinggi dan menjadi matang.
- Pembekalan
keperawatan ditujukan untuk mencegah terjadinya kehilangan kondisi/faktor
yang mendukung perkembangan manusia.
Kebutuhan self care deviasi/penyimpangan kesehatan. - Menjaga individu dari kondisi lingkungan fisik maupun biologis yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit dan menimbulkan kesadaran terhadap efek dari kondisi patologik.
- Secara efektif mengembalikan individu dari kondisi patologis seperti deformitas atau abnormalitas dimanai perawat berupaya mengkompensasi gangguan yang terjadi.
- Memodifikasi konsep diri dan gambaran diri pada seseorang dalam menerima kesehatan dan perawatan kesehatan.
- Mempelajari efek dari kondisi patologi dan penangan yang mungkin digunakan untuk mengembangkan kemampuan individu.
- D. Proses Keperawatan Menurut Teori Orem
Proses keperawatan menurut Orem
terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
rencana tindakan dengan rasional ilmiah, implementasi dan evaluasi.
rencana tindakan dengan rasional ilmiah, implementasi dan evaluasi.
Pengkajian
Pengkajian diarahkan pada factor personal, universal self care, defelopmental self care,
health deviation, self care defisit.
Pengkajian diarahkan pada factor personal, universal self care, defelopmental self care,
health deviation, self care defisit.
Diagnosa Keperawatan.
Diagnosa keperawatan sesuai dengan
self care defisit yang dialami oleh klien.
Perencanaan
Tujuan : dibuat sesuai dengan
dignosa keperawatan, berdasarkan self care demand dan
meningkatkan kemampuan self care.
meningkatkan kemampuan self care.
Membuat nursing system : Wholly
compensatory, Partly compensatory, atau supportive.
educative.
Membuat metode yang sesuai untuk membantu klien.
educative.
Membuat metode yang sesuai untuk membantu klien.
Pelaksanaan
Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care,
dan menurunkan self care deficitnya
Diarahkan untuk meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care,
dan menurunkan self care deficitnya
Evaluasi
Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam : meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.
Menilai keefektifan tindakan perawatan dalam : meningkatkan kemampuan self care, memenuhi kebutuhan self care, dan menurunkan self care deficitnya.
Tahap Pertama – pengumpulan data
pada 6 area yaitu : status kesehatan individu; persepsi dokter tentang status
kesehatan individu; persepsi individu tentang kesehatannya sendiri; tujuan
kesehatan dalam konteks latar belakang kehidupan individu, gaya hidup, dan
status kesehatannya; kebutuhan individu terhadap perawatan diri/self care;
kapasitas individu untuk melakukan self care.
Tahap kedua : perawat menentukan
tingkat ketergantungan individu, dimana perawat
dapat menetapkan apa yang akan dilakukan untu membantu individu/klien.
Tahap ketiga : melakukan tindakan keperawatan berdasarkan pada komponen diagnose
keperawatan. selanjutnya melakukan evaluasi tingkat keberhasilan perawatan
dapat menetapkan apa yang akan dilakukan untu membantu individu/klien.
Tahap ketiga : melakukan tindakan keperawatan berdasarkan pada komponen diagnose
keperawatan. selanjutnya melakukan evaluasi tingkat keberhasilan perawatan
PENUTUP
Dari pemaparan pada bab-bab sebelumnya,
maka penulis menyimpulkan bahwa :
- Konsep dan model keperawatan yang dikembangkan oleh Orem lebih menekankan pada kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan perawatan dirinya tanpa ada ketergantungan dengan orang lain (mandiri).
- Model konseptual yang dikembangkan oleh Orem terdiri dari tiga yaitu theory deficit self care, theory self caredan nursing system.
- Ada tiga tingkatan kemampuan individu untuk mememnuhi kebutuhan self care-nya yaitu : wholly compensatory nursing system, Partly comensatory nursing system, Supportive educative nursing system.
- Proses keperawatan menurut Orem yaitu melalui 3 (tiga) langkah yaitu pelaksanaan manajemen kasus melalui analisis data, mendesain sistem keperawatan dengan menentukan tingkat ketergantungan dan menetapkan diagnosa keperawatan; perencanaan untuk pemberian asuhan perawatan dan evaluasi untuk pengontrolan.
Teori model dan konsep yang
dikemukakan oleh Orem memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa
menjadi pertimbangan untuk perkembangan teori menjadi lebih baik dan bisa
secara luas diaplikasikan di berbagai area keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Basford, Lynn,
2006, Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.
http://nursingtheories.blogspot.com/2008/07/sister-callista-roy-adaptation-theory.html
No comments:
Post a Comment