S A P
SATUAN
ACARA PEMBELAJARAN
|
Mata Kuliah : Keperawatan Gawat Darurat
Kode Mata Kuliah : WAT
3.15
SKS : 3 SKS
(T:1, P:1, K: 1 )
Waktu Pertemuan :
180 menit
Pertemuan ke- :
1
Dosen Pengampu :
N. Yulianingsih Kodim,Skep.Ns.MPH
A. Tujuan
1. Tinjauan
Instruksional Umum
Mampu memahami konsep dan prinsip kegawatdaruratan
2. Tinjauan
Instruksional Khusus
-
Mampu
Menjelaskan konsep dan prinsip gawat darura
-
Mampu
Mendiskusikan konsep dan prinsip gawat darurat
-
Mampu
Mengartikulasikan konsep dan prinsip gawat darurat
-
Mampu
Menjelaskan
perspektif gawat darurat
-
Mampu
Mendiskusikan
perspektif gawat darurat
-
Mampu
Mengartikulasikan
perspektif gawat darurat
-
Mampu
Menjelaskan
system pelayanan gawat darurat
-
Mampu
Mendiskusikan
system pelayanan gawat darurat
-
Mampu
Mengartikulasikan
system gawat darurat
B. Mata
Kuliah Prasyarat
Lulus Mata Kuliah :
-
AnatomiFisiologi,
-
KMB I, II, III,
-
Maternitas I,
-
KeperawatanAnak,
-
KeperawatanJiwa,
-
Komunitas I, II
C. Pokok
Bahasan
Konsep dan prinsip kegawatdaruratan
D. Sub
Pokok Bahasan
1. Konsep dan prinsip gawat darurat
2. Perspektif gawat darurat
3. Sistem pelayanan gawat darurat.
E. Kegiatan
Belajar Mengajar
TAHAP
|
KEGIATAN
PENGAJARAN
|
KEGIATAN
MAHASISWA
|
METODA/ MEDIA/ALAT
|
Pendahuluan
|
a. Member salam memperkenalkan diri dengan baik
b. Menjelaskan materi secara umum pada mahasiswa
c. menyampaikan
tujuanpembelajaran
|
Memperhatikan
dan menjawab salam
Memperhatikan
serta merespon terhadap pembelajaran
Memperhatikan
|
Ceramah
Diskusi
|
Penyajian
|
a. memberikan penjelasan tentang:
-
Konsep dan
prinsip gawat darurat
-
Perspektif gawat
darurat
-
Sistem pelayanan
gawat darurat.
b. Member kesempatan pada mahasisiwa untuk bertanya
c. Menjawab pertanyaan mahasiswa dengan tepat dan mudah di
mengerti
|
Memperhatikan
Memberi
pertanyaan yang belum dapat di mengerti
Memperhatikan
|
Metoda
-
Ceramah
-
Tanya jawab
-
Diskusi
-
Demonstrasi
Media
-
OHP,
-
Chart,
-
Pantom
|
penutup
|
a.
Memberi kesimpulan
tentang:
-
Konsep dan
prinsip gawat darurat
-
Perspektif gawat
darurat
-
Sistem pelayanan
gawat darurat
b.
Mengajukan
pertanyaan pada mahasiswa tentang materi yang sedang di lakukan
c.
Menutup pertemuan
dan member salam penutup
|
Memperhatikan
Merenspon pertanyaan yang di
berikan pengampu
Memprhatikan
dan menjawab salam
|
Ceramah
Diskusi
LCD
|
F.
Materi
Konsep Dasar
Keperawatan Gawat Darurat
Pengertian
KGD
Rangkaian kegiatan praktik keperawatan
kegawatdaruratan yang diberikan oleh perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan
keperawatan di ruang gawat darurat
Proses KGD
Proses dalam KGD meliputi :
1. Pengkajian
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
5. Dokumentasi
PPGD
(Penanggulangan Penderita Gawat Darurat)
Suatu pertolongan yang cepat dan tepat
untuk mencegah kematian maupun kecatatan. Berasal dari istilah critical ill
patient (pasien kritis/gawat) dan emergency patient (pasien darurat)
Tujuan
PPGD
1.
Mencegah kematian dan kecacatan (to
save life and limb) pada penderita gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi
kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya
2.
Merujuk penderita .gawat darurat melalui
system rujukan untuk memperoleh penanganan yang Iebih memadai
3.
Menanggulangi korban bencana
Penderita Gawat
Darurat
Kematian dapat terjadi bila seseorang
mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem/organ di bawah ini yaitu
:
1.
Susunan saraf pusat
2.
Pernapasan
3.
Kardiovaskuler
4.
Hati
5.
Ginjal
6.
Pancreas
PenyebabKegagalan Organ
1.
Trauma/cedera3
2.
Infeksi
3.
Keracunan (poisoning)
4.
Degenerasi (failure)
5.
Asfiksi
6.
Kehilangan cairan dan elektrolit dalam
jumlah besar (excessive loss of wafer and electrolit)
7.
Dan lain-lain.
Kegagalan sistim susunan saraf pusat,
kardiovskuler, pernapasan dan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu
singkat (4-6 menit), sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan
kematian dalam waktu yang lebih lama.
Mati
MatiKlinis :
-
Otak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mnt
-
Terjadi gangguan fungsi
-
Sifat Reversible
MatiBiologis :
-
Otak kekurangan Oksigen dalam 8-10
mnt
-
Terjadi kerusakan sel
-
Sifat Ireversible
Kategori Kasus
Penyebab Kematian
Immediately Life Threatening Case :
1. Obstruksi Total jalanNapas
2. Asphixia
3. Keracunan CO
4. Tension Pneumothorax
5. Hentijantung
6. TamponadeJantung
Potentially Life Threatening Case
1.
RupturaTracheobronkial
2. KontusioJantung / Paru
3. PerdarahanMasif
4. Koma
Kelompok kasus yang perlu penanganan
segera karena adanya ancaman kecatatan
1. Fraktur tulang disertai cedera pada persyarafan
2. Crush Injury
3. Sindroma Kompartemen
Faktor Penentu
Keberhasilan PPGD
1. Kecepatan menemukan penderita gawatdarurat
2. Kecepatan meminta pertolongan
3. Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan di tempat kejadian,
dalam perjalanan kerumah sakit dan pertolongan selanjutnya di puskesmas atau rumah
sakit
Filosofi Dasar
PPGD
1. Universal
2. Penanganan oleh siapa saja
3. Penyelesaian berdasarkan masalah
Prinsip
1. Penanganan cepat dan tepat
2. Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang menemukan pasien
tersebut
(awam, perawat, dokter)
(awam, perawat, dokter)
Meliputi tindakan :
1. Non medis : Cara meminta pertolongan, transportasi,
menyiapkanalat-alat.
2. Medis : Kemampuan medis berupa pengetahuan maupun ketrampilan
: BLS, ALS
Triage
Tindakan memilah-milah korban sesuai dengan tingkat kegawatannya untuk memperoleh prioritas tindakan.
Tindakan memilah-milah korban sesuai dengan tingkat kegawatannya untuk memperoleh prioritas tindakan.
1. Gawat darurat-merah
Kelompok pasien yang tiba-tiba berada
dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya
(akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya
2. Gawat tidak darurat – putih
Kelompok pasien berada dalam keadaan
gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut.
3. Tidak gawat, darurat – kuning
Kelompok pasien akibat musibah yang
datang tiba-tiba, tetapi tidak mêngancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka
sayat dangkal.
4.
Tidak gawat, tidak darurat – hijau,
5.
Meninggal – hitam
Lingkup
PPGD
1.
Melakukan Primary Survey, tanpa dukungan
alat bantu diagnostic kemudian dilanjutkan dengan Secondary Survey
2.
Menggunakan tahapan ABCDE
A : Airway management
B : Breathing management
C : Circulation management
D : Drug, Defibrilator,
Disability DD/
E : EKG Exposure
E : EKG Exposure
3.
Resusitasi pada kasus dengan henti napas
dan henti jantung
Pada kasus-kasus tanpa henti napas dan
henti jantung, maka upaya penanganan harus dilakukan untuk mencegah keadaan tsb,
missal pasien koma dan pasien dengan trauma inhalasi atau luka bakar grade
II-III pada daerah muka dan leher.
1.
Fungsi Independen
Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian
asuhan (Care)
2.
Fungsi Dependen
Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya
atau sebagian dari profesi lain
3.
Fungsi Kolaboratif
Kerjasama saling membantu dalam program kesehatan. (Perawat sebagai
anggota Tim Kesehatan)
Kemampuan
Minimal Perawat UGD (Depkes, 1990)
1.
Mengenal klasifikasi pasien
2.
Mampu mengatasi pasien : syok, gawat
nafas, gagal jantung paru otak, kejang, koma, perdarahan, kolik, status
asthmatikus, nyeri hebat daerah pinggul & kasus ortopedi
3.
Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan
keperawatan gawat darurat
4.
Mampu melaksanakan komunikasi eksternal
dan internal
Aspek Hukum
Dalam KGD
Pemahaman terhadap aspek hokum dalam
KGD bertujuan meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin keamanan serta
keselamatan pasien. Aspek hokum menjadi penting karena konsensus universal
menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika tidak dapat dipisahkan dari
pelayanan medik yang baik.
Tuntutan hokum dalam praktek KGD
biasanya berasal dari :
1.
Kegagalan komunikasi
2.
Ketidakmampuan mengatasi dilemma dalam
profesi
Permasalahan etik dan hukum KGD
merupakan isu yang juga terjadi pada etika dan hokum dalam kegawatdaruratan medic
yaitu :
1.
Diagnosis keadaan gawat darurat
2.
Standar Operating Procedure
3.
Kualifikasi tenaga medis
4.
Hak otonomi pasien : informed
consent (dewasa, anak)
5.
Kewajiban untuk mencegah cedera atau
bahaya pada pasien
6.
Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada
pasien (rasa sakit, menyelamatkan)
7.
Kewajiban untuk merahasiakan
(etika><hukum)
8.
Prinsip keadilan dan fairness
9.
Kelalaian
10.
Mal praktek akibat salah diagnosis,
tulisan yang buruk dan kesalahan terapi : salah obat, salah dosis
11.
Diagnosis kematian
12.
Surat Keterangan Kematian
13.
Penyidikan medico legal untuk forensic
klinik : kejahatan susila, child abuse, aborsi dan kerahasiaan informasi pasien
Permasalahan dalam KGD dapat dicegah
dengan :
1.
Mematuhi standar operating procedure
(SOP)
2.
Melakukan pencatatan dengan benar meliputi
mencatat segala tindakan, mencatat segala instruksi dan mencatat serah terima
G. Evaluasi
1. Bentuk :
Formatif
2. Jenis :
Essay
a. Jelaskan
pengertian dari KGD dan sebutkan proses KGD !
b. Apa
yang anda ketahui tentang Triage ?
c. Sebutkan lingkup
PPGD !
H. Referensi
1.
David
Knighton, dkk,Tindakan-tindakanGawatDaurat,
Jakarta, Kedokteran:EGC
2.
Jhon
Mills, MD, dkk, GawatDaruratParu-paru,
Jakarta, Kedokteran:EGC
3.
Luz Heller, Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri,
Jakarta, Kedokteran:EGC
4.
Marry T, HO,MD,
dkk, Resusitasi Kardio Pulmonal &
Syok, Jakarta, Kedokteran:EGC
5.
Michael S,
Jastremski, Prosedur Kedaruratan,
Jakarta, Kedokteran:EGC
6.
Nancy
L, Caroline, Emergency Care in the Street,
Boston, Little Brown and Company
7.
Jhon
A, Boswick, Ir, MD, PerawatanGawatDarurat,
Jakarta, Kedokteran:EGC
8.
Tim
PPGD RSHS Bandung, ModulPelatihanPengelolaanPenderitaGawatDarurat,
RSHS Bandung
9.
Marry
EM, ProsedurKeperawatanDarurat,
Missouri, EGC
10. Tabrani Rab, Dr, Prinsip Gawat Paru, Jakarta,
Kedokteran:EGC
Indramayu, …..………………….20
Dosen Pengampu,
No comments:
Post a Comment