Monday, February 3, 2014

SAP: Konsep dan prinsip kegawatdaruratan







S  A  P
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


Mata Kuliah                :  Keperawatan Gawat Darurat
Kode Mata Kuliah      :  WAT 3.15
SKS                             :  3 SKS  (T:1, P:1, K: 1 )
Waktu Pertemuan       :  180 menit
Pertemuan ke-             :  1
Dosen Pengampu        :  N. Yulianingsih Kodim,Skep.Ns.MPH
A.      Tujuan
1.      Tinjauan Instruksional Umum
Mampu memahami konsep dan prinsip kegawatdaruratan
2.      Tinjauan Instruksional Khusus
-          Mampu Menjelaskan konsep dan prinsip gawat darura
-          Mampu Mendiskusikan konsep dan prinsip gawat darurat
-          Mampu Mengartikulasikan konsep dan prinsip gawat darurat
-          Mampu Menjelaskan perspektif gawat darurat
-          Mampu Mendiskusikan perspektif gawat darurat
-          Mampu Mengartikulasikan perspektif gawat darurat
-          Mampu Menjelaskan system pelayanan gawat darurat
-          Mampu Mendiskusikan system pelayanan gawat darurat
-          Mampu Mengartikulasikan system gawat darurat
                 
B.       Mata Kuliah Prasyarat
Lulus Mata Kuliah :
-          AnatomiFisiologi,
-          KMB I, II, III,
-          Maternitas I,
-          KeperawatanAnak,
-          KeperawatanJiwa,
-          Komunitas I, II

C.       Pokok Bahasan
Konsep dan prinsip kegawatdaruratan

D.      Sub Pokok Bahasan
1.      Konsep dan prinsip gawat darurat
2.      Perspektif gawat darurat
3.      Sistem pelayanan gawat darurat.
E.       Kegiatan Belajar Mengajar
TAHAP
KEGIATAN PENGAJARAN
KEGIATAN MAHASISWA
METODA/ MEDIA/ALAT
Pendahuluan
a.   Member salam memperkenalkan diri dengan baik

b.   Menjelaskan materi secara umum pada mahasiswa

c.   menyampaikan
tujuanpembelajaran

Memperhatikan dan menjawab salam

Memperhatikan serta merespon terhadap pembelajaran

Memperhatikan
Ceramah
Diskusi
Penyajian
a.  memberikan penjelasan tentang:
-        Konsep dan prinsip gawat darurat
-        Perspektif gawat darurat
-        Sistem pelayanan gawat darurat.

b.   Member kesempatan pada mahasisiwa untuk bertanya

c.    Menjawab pertanyaan mahasiswa dengan tepat dan mudah di mengerti

Memperhatikan








Memberi pertanyaan yang belum dapat di mengerti


Memperhatikan

Metoda
-        Ceramah
-        Tanya jawab
-        Diskusi
-        Demonstrasi

Media
-       OHP,
-       Chart,
-       Pantom

penutup
a.     Memberi kesimpulan tentang:
-        Konsep dan prinsip gawat darurat
-        Perspektif gawat darurat
-        Sistem pelayanan gawat darurat

b.    Mengajukan pertanyaan pada mahasiswa tentang materi yang sedang di lakukan

c.    Menutup pertemuan dan member salam penutup
Memperhatikan





  


Merenspon pertanyaan yang di berikan pengampu



Memprhatikan dan menjawab salam
Ceramah
Diskusi
LCD
                               
F.        Materi
Konsep Dasar Keperawatan Gawat Darurat

Pengertian KGD
Rangkaian kegiatan praktik keperawatan kegawatdaruratan yang diberikan oleh perawat yang kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan di ruang gawat darurat


Proses KGD
Proses dalam KGD meliputi :
1.    Pengkajian
2.    Perencanaan
3.    Pelaksanaan
4.    Evaluasi
5.    Dokumentasi
PPGD (Penanggulangan Penderita Gawat Darurat)
Suatu pertolongan yang cepat dan tepat untuk mencegah kematian maupun kecatatan. Berasal dari istilah critical ill patient (pasien kritis/gawat) dan emergency patient (pasien darurat)

Tujuan PPGD      
1.      Mencegah kematian dan kecacatan (to save life and limb) pada penderita gawat darurat, hingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya
2.      Merujuk penderita .gawat darurat melalui system rujukan untuk memperoleh penanganan yang Iebih memadai
3.      Menanggulangi korban bencana
Penderita Gawat Darurat
Kematian dapat terjadi bila seseorang mengalami kerusakan atau kegagalan dan salah satu sistem/organ di bawah ini yaitu :
1.      Susunan saraf pusat
2.      Pernapasan
3.      Kardiovaskuler
4.      Hati
5.      Ginjal
6.      Pancreas
PenyebabKegagalan Organ
1.      Trauma/cedera3
2.      Infeksi
3.      Keracunan (poisoning)
4.      Degenerasi (failure)
5.      Asfiksi
6.      Kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar (excessive loss of wafer and electrolit)
7.      Dan lain-lain.
Kegagalan sistim susunan saraf pusat, kardiovskuler, pernapasan dan hipoglikemia dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat (4-6 menit), sedangkan kegagalan sistim/organ yang lain dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang lebih lama.

Mati
MatiKlinis :
-          Otak kekurangan Oksigen dlm 6-8 mnt
-          Terjadi gangguan fungsi
-          Sifat Reversible
MatiBiologis :
-          Otak kekurangan Oksigen dalam 8-10 mnt
-          Terjadi kerusakan sel
-          Sifat Ireversible
Kategori Kasus Penyebab Kematian
Immediately Life Threatening Case :
1.      Obstruksi Total jalanNapas
2.      Asphixia
3.      Keracunan CO
4.      Tension Pneumothorax
5.      Hentijantung
6.      TamponadeJantung
Potentially Life Threatening Case
1.      RupturaTracheobronkial
2.      KontusioJantung / Paru
3.      PerdarahanMasif
4.      Koma
Kelompok kasus yang perlu penanganan segera karena adanya ancaman kecatatan
1.      Fraktur tulang disertai cedera pada persyarafan
2.      Crush Injury
3.      Sindroma Kompartemen
Faktor Penentu Keberhasilan PPGD
1.      Kecepatan menemukan penderita gawatdarurat
2.      Kecepatan meminta pertolongan
3.      Kecepatan dan kualitas pertolongan yang diberikan di tempat kejadian, dalam perjalanan kerumah sakit dan pertolongan selanjutnya di puskesmas atau rumah sakit
Filosofi Dasar PPGD
1.      Universal
2.      Penanganan oleh siapa saja
3.      Penyelesaian berdasarkan masalah
Prinsip
1.      Penanganan cepat dan tepat
2.      Pertolongan segera diberikan oleh siapa saja yang menemukan pasien tersebut
(awam, perawat, dokter)

Meliputi tindakan :
1.      Non medis : Cara meminta pertolongan, transportasi, menyiapkanalat-alat.
2.      Medis : Kemampuan medis berupa pengetahuan maupun ketrampilan : BLS, ALS
Triage

Tindakan memilah-milah korban sesuai dengan tingkat kegawatannya untuk memperoleh prioritas tindakan.
1.      Gawat darurat-merah
Kelompok pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat dan terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya
2.      Gawat tidak darurat – putih
Kelompok pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat, misalnya kanker stadium lanjut.
3.      Tidak gawat, darurat – kuning
Kelompok pasien akibat musibah yang datang tiba-tiba, tetapi tidak mêngancam nyawa dan anggota badannya, misalnya luka sayat dangkal.
4.      Tidak gawat, tidak darurat – hijau,
5.      Meninggal – hitam
Lingkup PPGD
1.      Melakukan Primary Survey, tanpa dukungan alat bantu diagnostic kemudian dilanjutkan dengan Secondary Survey
2.      Menggunakan tahapan ABCDE
A : Airway management
B : Breathing management
C : Circulation management
D : Drug,  Defibrilator, Disability DD/
E : EKG Exposure
3.      Resusitasi pada kasus dengan henti napas dan henti jantung
Pada kasus-kasus tanpa henti napas dan henti jantung, maka upaya penanganan harus dilakukan untuk mencegah keadaan tsb, missal pasien koma dan pasien dengan trauma inhalasi atau luka bakar grade II-III pada daerah muka dan leher.
1.      Fungsi Independen
Fungsi mandiri berkaitan dengan pemberian asuhan (Care)
2.      Fungsi Dependen
Fungsi yang didelegasikan sepenuhnya atau sebagian dari profesi lain
3.      Fungsi Kolaboratif
Kerjasama saling membantu dalam program kesehatan. (Perawat sebagai anggota Tim Kesehatan)
Kemampuan Minimal Perawat UGD (Depkes, 1990)
1.      Mengenal klasifikasi pasien
2.      Mampu mengatasi pasien : syok, gawat nafas, gagal jantung paru otak, kejang, koma, perdarahan, kolik, status asthmatikus, nyeri hebat daerah pinggul & kasus ortopedi
3.      Mampu melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan gawat darurat
4.      Mampu melaksanakan komunikasi eksternal dan internal

Aspek Hukum Dalam KGD
Pemahaman terhadap aspek hokum dalam KGD bertujuan meningkatkan kualitas penanganan pasien dan menjamin keamanan serta keselamatan pasien. Aspek hokum menjadi penting karena konsensus universal menyatakan bahwa pertimbangan aspek legal dan etika tidak dapat dipisahkan dari pelayanan medik yang baik.
Tuntutan hokum dalam praktek KGD biasanya berasal dari :
1.      Kegagalan komunikasi
2.      Ketidakmampuan mengatasi dilemma dalam profesi
Permasalahan etik dan hukum KGD merupakan isu yang juga terjadi pada etika dan hokum dalam kegawatdaruratan medic yaitu :
1.      Diagnosis keadaan gawat darurat
2.      Standar Operating Procedure
3.      Kualifikasi tenaga medis
4.      Hak otonomi pasien : informed consent (dewasa, anak)
5.      Kewajiban untuk mencegah cedera atau bahaya pada pasien
6.      Kewajiban untuk memberikan kebaikan pada pasien (rasa sakit, menyelamatkan)
7.      Kewajiban untuk merahasiakan (etika><hukum)
8.      Prinsip keadilan dan fairness
9.      Kelalaian
10.  Mal praktek akibat salah diagnosis, tulisan yang buruk dan kesalahan terapi : salah obat, salah dosis
11.  Diagnosis kematian
12.  Surat Keterangan Kematian
13.  Penyidikan medico legal untuk forensic klinik : kejahatan susila, child abuse, aborsi dan kerahasiaan informasi pasien

Permasalahan dalam KGD dapat dicegah dengan :
1.      Mematuhi standar operating procedure (SOP)
2.      Melakukan pencatatan dengan benar meliputi mencatat segala tindakan, mencatat segala instruksi dan mencatat serah terima

G.      Evaluasi
1.      Bentuk           :  Formatif
2.      Jenis               :  Essay
a.       Jelaskan pengertian dari KGD dan sebutkan proses KGD !
b.      Apa yang anda ketahui tentang Triage ?
c.       Sebutkan lingkup PPGD !

H.      Referensi
1.      David Knighton, dkk,Tindakan-tindakanGawatDaurat, Jakarta, Kedokteran:EGC
2.      Jhon Mills, MD, dkk, GawatDaruratParu-paru, Jakarta, Kedokteran:EGC
3.      Luz Heller, Gawat Darurat Ginekologi dan Obstetri, Jakarta, Kedokteran:EGC
4.      Marry T, HO,MD, dkk, Resusitasi Kardio Pulmonal & Syok, Jakarta, Kedokteran:EGC
5.      Michael S, Jastremski, Prosedur Kedaruratan, Jakarta, Kedokteran:EGC
6.      Nancy L, Caroline, Emergency Care in the Street, Boston, Little Brown and Company
7.      Jhon A, Boswick, Ir, MD, PerawatanGawatDarurat, Jakarta, Kedokteran:EGC
8.      Tim PPGD RSHS Bandung, ModulPelatihanPengelolaanPenderitaGawatDarurat, RSHS Bandung
9.      Marry EM, ProsedurKeperawatanDarurat, Missouri, EGC
10.   Tabrani Rab, Dr, Prinsip Gawat Paru, Jakarta, Kedokteran:EGC







                              Indramayu, …..………………….20
                                             Dosen Pengampu,


                                                                                       

No comments:

Post a Comment