Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan merupakan proses
atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara langsung
kepada klien/ pasien di berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Dilaksanakan
berdasarkan kaidah-kaidah Keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan
ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistic,dan berdasarkan pada kebutuhan
objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien.
Proses keperawatan
Menurut Ali (1997) Proses
Keperawatan adalah metode Asuhan Keperawatan yang ilmiah, sistematis, dinamis
dan terus-menerus serta berkesinambungan dalam rangka pemecahan masalah
kesehatan pasien/klien, dimulai dari Pengkajian (Pengumpulan Data, Analisis Data
dan Penentuan Masalah) Diagnosis Keperawatan, Pelaksanaan dan Penilaian
Tindakan Keperawatan (evaluasi).
Yura Walsh (1978): Proses keperawatan adalah langka-langkah sistematis untuk
menentukan dan merencanakan penyelesaian masalah klien; lalu mengimplementasikan
dan mengevaluasi apakah rencana yang dibuat cukup efektif dalam menyelesaikan
masalah yang terjadi
Depkes RI dan JICA (1982): Proses keperawatan adalah suatu proses penilaian masalah
yang dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara pasien (klien) sampai ke
taraf optimum melalui suatu pendekatan yang sistematik untuk mengenal dan
membantu pemenuhan kebutuhan khusus klien.
Asuhan keperawatan diberikan dalam
upaya memenuhi kebutuhan klien. Menurut Abraham Maslow ada lima kebutuhan dasar
manusia yaitu:
·
Kebutuhan fisiologis meliputi
oksigen, cairan, nutrisi
·
Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
·
Kebutuhan rasa cinta dan saling
memiliki
·
Kebutuhan akan harga diri
·
Kebutuhan aktualisasi diri
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
Asuhan Keperawatan merupakan seluruh rangkaian proses keperawatan yang
diberikan kepada pasien yang berkesinambungan dengan kiat-kiat keperawatan yang
di mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi dalam usaha memperbaiki ataupun
memelihara derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan Asuhan Keperawatan
Adapun tujuan dalam pemberian asuhan
keperawatan antara lain:
·
Membantu individu untuk mandiri
·
Mengajak individu atau masyarakat
berpartisipasi dalam bidang kesehatan
·
Membantu individu mengembangkan
potensi untuk memelihara kesehatan secara optimal agar tidak tergantung pada
orang lain dalam memelihara kesehatannya
·
Membantu individu memperoleh derajat
kesehatan yang optimal
Fungsi Proses Keperawatan
Proses Keperawatan berfungsi sebagai
berikut:
·
Memberikan pedoman dan bimbingan
yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan dalam memecahkan masalah
klien melalui asuhan keperawatan .
·
Memberi ciri profesionalisasi asuhan
keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah dan pendekatan komunikasi yang
efektif dan efisien.
·
Memberi kebebasan pada klien untuk
mendapat pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhanya dalam kemandirianya
di bidang kesehatan.
Tahap-Tahap Proses Keperawatan
1.
Pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan
data secara lengkap dan sistematis untuk dikaji dan dianalisis sehingga masalah
kesehatan dan keperawatan yang di hadapi pasien baik fisik, mental, sosial
maupun spiritual dapat ditentukan.tahap ini mencakup tiga kegiatan,yaitu Pengumpulan
Data, Analisis Data dan Penentuan Masalah kesehatan serta
keperawatan.
a. Pengumpulan data
Tujuan :Diperoleh data dan informasi
mengenai masalah kesehatan yang ada pada pasien sehingga dapat ditentukan
tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut
aspek fisik, mental, sosial dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Data tersebut harus akurat dan mudah dianalisis.
Jenis
data antara lain:
·
Data
Objektif, yaitu data yang diperoleh melalui suatu
pengukuran, pemeriksaan, dan pengamatan, misalnya suhu tubuh, tekanan darah,
serta warna kulit.
·
Data
subjekif, yaitu data yang diperoleh dari
keluhan yang dirasakan pasien, atau dari keluarga pasien/saksi lain misalnya;
kepala pusing, nyeri dan mual.
Adapun
focus dalam pengumpulan data meliputi :
·
Status kesehatan sebelumnya dan
sekarang
·
Pola koping sebelumnya dan sekarang
·
Fungsi status sebelumnya dan
sekarang
·
Respon terhadap terapi medis dan
tindakan keperawatan
·
Resiko untuk masalah potensial
·
Hal-hal yang menjadi dorongan atau
kekuatan klien
b.
Analisa
data
Analisa data adalah kemampuan dalam mengembangkan kemampuan
berpikir rasional sesuai dengan latar belakang ilmu pengetahuan.
c.
Perumusan
masalah
Setelah analisa data dilakukan, dapat dirumuskan beberapa
masalah kesehatan. Masalah kesehatan tersebut ada yang dapat diintervensi
dengan Asuhan Keperawatan (Masalah
Keperawatan) tetapi ada juga yang tidak dan lebih memerlukan
tindakan medis. Selanjutnya disusun Diagnosis Keperawatan sesuai dengan
prioritas.
Prioritas
masalah ditentukan berdasarkan kriteria penting dan segera.
Penting mencakup kegawatan dan apabila tidak diatasi akan
menimbulkan komplikasi, sedangkan Segera mencakup waktu misalnya
pada pasien stroke yang tidak sadar maka tindakan harus segera dilakukan untuk
mencegah komplikasi yang lebih parah atau kematian.
Prioritas masalah juga dapat
ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan menurut Maslow, yaitu : Keadaan yang mengancam kehidupan, keadaan yang
mengancam kesehatan, persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.
2.
Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa Keperawatan adalah suatu
pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau resiko
perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara akuntabilitas
dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk menjaga
status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah (Carpenito,2000).
Perumusan
diagnosa keperawatan :
a. Actual : Menjelaskan
masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang ditemukan.
b. Resiko : Menjelaskan
masalah kesehatan nyata akan terjadi jika tidak dilakukan intervensi.
c. Kemungkinan
: Menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah
keperawatan kemungkinan.
d. Wellness :
Keputusan klinik tentang keadaan individu, keluarga atau masyarakat dalam
transisi dari tingkat sejahtera tertentu ketingkat sejahtera yang lebih tinggi.
e. Syndrom :
diagnose yang terdiri dar kelompok diagnosa keperawatan actual dan resiko
tinggi yang diperkirakan muncul/timbul karena suatu kejadian atau situasi
tertentu.
3.
Rencana
keperawatan
Semua tindakan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
klien beralih dari status kesehatan saat ini kestatus kesehatan yang di uraikan
dalam hasil yang di harapkan (Gordon,1994).
Merupakan pedoman tertulis untuk perawatan klien. Rencana
perawatan terorganisasi sehingga setiap perawat dapat dengan cepat
mengidentifikasi tindakan perawatan yang diberikan. Rencana asuhan keperawatan
yang di rumuskan dengan tepat memfasilitasi konyinuitas asuhan perawatan dari
satu perawat ke perawat lainnya. Sebagai hasil, semua perawat mempunyai
kesempatan untuk memberikan asuhan yang berkualitas tinggi dan konsisten.
Rencana asuhan keperawatan tertulis mengatur pertukaran
informasi oleh perawat dalam laporan pertukaran dinas. Rencana perawatan
tertulis juga mencakup kebutuhan klien jangka panjang(potter,1997)
4.
Implementasi
keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai dimulai setelah rencana
tindakan disusun dan ditujukan pada nursing orders untuk membantu klien
mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi masalah
kesehatan klien.
Adapun tahap-tahap dalam tindakan keperawatan adalah sebagai
berikut :
·
Tahap 1 : persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut perawat untuk
mengevaluasi yang diindentifikasi pada tahap perencanaan.
·
Tahap 2 : intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah kegiatan
dan pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan
emosional. Pendekatan tindakan keperawatan meliputi tindakan :
independen,dependen,dan interdependen.
·
Tahap 3 : dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses
keperawatan.
5.
Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat criteria keberhasilan proses dan
keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan
jalan membandingkan antara proses dengan pedoman/rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara
tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan
kesehatan pasien dengan tujuan yang telah di rumuskan sebelumnya.
Sasaran evaluasi adalah sebagai berikut:
· Proses asuhan keperawatan, berdasarkan criteria/ rencana
yang telah disusun.
· Hasil tindakan keperawatan ,berdasarkan criteria
keberhasilan yang telah di rumuskan dalam rencana evaluasi.
Hasil Evaluasi
Terdapat
3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu :
1.
Tujuan tercapai,apabila pasien telah
menunjukan perbaikan/ kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2.
Tujuan tercapai sebagian,apabila
tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu di cari penyebab dan
cara mengatasinya.
3.
Tujuan tidak tercapai, apabila pasien
tidak menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali bahkan timbul masalah
baru.dalam hal ini perawat perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam apakah
terdapat data, analisis, diagnosa, tindakan, dan faktor-faktor lain yang tidak
sesuai yang menjadi penyebab tidak tercapainya tujuan.
Setelah seorang perawat melakukan
seluruh proses keperawatan dari pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien
,seluruh tindakannya harus didokumentasikan dengan benar dalam dokumentasi
keperawatan.
Dokumentasi
keperawatan
Dokumentasi adalah segala sesuatu
yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang bukti
bagi individu yang berwenang (potter 2005).
Potter
(2005) juga menjelaskan tentang tujuan dalam pendokumentasian yaitu:
1.
Komunikasi
Sebagai
cara bagi tim kesehatan untuk mengkomunikasikan (menjelaskan) perawatan klien
termasuk perawatan individual,edukasi klien dan penggunaan rujukan untuk
rencana pemulangan.
2.
Tagihan
financial
Dokumentasi dapat menjelaskan sejauh mana lembaga perawatan mendapatkan ganti
rugi (reimburse) atas pelayanan yang diberikan bagi klien.
3.
Edukasi
Dengan
catatan ini peserta didik belajar tentang pola yang harus ditemui dalm berbagai
masalah kesehatan dan menjadi mampu untuk mengantisipasi tipe perawatan yang
dibutuhkan klien.
4.
Pengkajian
Catatan
memberikan data yang digunakan perawat untuk mengidentifikasi dan mendukung
diagnose keperawatan dan merencanakan intervensi yang sesuai.
5.
Riset
Perawat
dapat menggunakan catatan klien selama studi riset untuk mengumpulkan informasi
tentang faktor-faktor tertentu
6.
Audit dan pemantauan
Tinjauan
teratur tentang informasi pada catatan klien memberi dasar untuk evaluasi
tentang kualitas dan ketepatan perawatan yang diberikan dalam suatu institusi.
7.
Dokumentasi legal
Pendokumentasian
yang akurat adalah salah satu pertahanan diri terbaik terhadap tuntutan yang
berkaitan dengan asuhan keperawatan.
DOKUMENTASI
PENTING UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PERAWATAN KLIEN SECARA INDIVIDUAL.
Ada enam penting penting dalam
dokumentasi keperawatan yaitu :
1.
Dasar
Faktual
Informasi
tentang klien dan perawatannya harus berdasarkan fakta yaitu apa yang perawat
lihat,dengar dan rasakan.
2.
Keakuratan
Catatan
klien harus akurat sehingga dokumentasi yang tepat dapat dipertahankan klien.
3.
Kelengkapan
Informasi
yang dimasukan dalam catatan harus lengkap,mengandung informasi singkat tentang
perawtan klien.
4.
Keterkinian
Memasukan
data secara tepat waktu penting dalam perawatan bersama klien
5.
Organisasi
Perawat
mengkomunikasikan informasi dalam format atau urutan yang logis. Contoh catatan
secara teratur menggambarkan nyeri klien,pengkajian dan intervensi perawat dan
dokter.
6.
Kerahasiaan
Informasi
yang diberikan oleh seseorang ke orang lain dengan kepercayaan dan keyakinan
bahwa informasi tersebut tidak akan dibocorkan.
Referensi
Alfaro, Le Fevre Rosalinda (2002), Applying Nursing Proccces :a Tool for critical
thinking, Philadelphia, Lippincot Williams and Wilkins
Badman, EL & Badman, B (1988), Fundamental Critical Thinking In Nursing,
Norwalk : Appeton and Lange.
Christenen, Pj & Kenney, Jw (1995), Nursing Process Application of Conceptual
Models, Fourth Edition, Mosby, St Louis Baltimore
Creven, Ruth (1996), Fundamental of ursing Human Health and
Fungtion, Philadelphia, Lippincot
Curtine Leok (1991), Nursing Ethices Theories & Maryland, Rolent
t, Brody Co
Deloughery, G.L. (1991), Issues and Trends in Nursing, Mosby Year
Book, St Louis Baltimore.
Hidayat,
A.A. (2004), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.
Johnson, Betty.M , ( 2005 ). An
Introductory to Theory and reasoning in Nursing. Philadelphia : Lippincot and
Willkins.
Kozier, B (1988), Concepts & Issues in Nursing Practice, California, Addison
Wesley Publishing Co.
Kozier, B (1997), Fundamental of Nursing : Concept and Procedure, , California,
Addison Wesley Publishing Co.
Nicoll, LH (1997), Perspectives on ursing Theory, Third edition, Lippincot,
Philadelphia, New York.
Pearson & Vaughan (1986), Nursing Model for Practice, London,
Hiniema Nursing
Reed, Pamela G (2003), Perspectives on Nursing Theory,
Philadelphia : Lippincot Williams and
Wilkins
Rubenfeld, M & Scheffer, BK (1999), Critical Thinking in Nursing : An
Interactive Approach, Philadelphia,
Lippincot
Ruth, M & Sall (19899), Essential
of Nursing Leadership & Management, Philadelphia, FA Davis Co
Soewandi, J
(1991), Ringkasan Sejarah Keperawatan, Batara,
Jakarta
Yunarsih, S, Diktat Kuliah : Sejarah
Keperawatan, Jakarta, tidak dipublikasikan.
No comments:
Post a Comment