Thursday, March 20, 2014

KDK; KONSEP SEHAT SAKIT


KONSEP SEHAT SAKIT

A.      Pengertian

1.      Sehat menurut WHO 1974, Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, social bukan hanya bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.
2.      UU N0. 23/1992 tentang kesehatan, kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani) dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
3.      Pepkin’s
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk tubuh dan fungsi yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga dapat mengatasi gangguan dari luar.
4.      Kesehatan mental menurut UU No.3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
5.      Kesehatan sosial adalah suatu kemampuan untuk hidup bersama dengan masyarakat dilingkungannya.
6.      Kesehatan fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisik dan fungsinya tidak ada ganguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, dan sosial serta dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal.

Sesuai dengan pengertian sehat di atas dapat di simpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis dan sosial yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehat.

Meskipun terdapat banyak pengertian, konsep sehat itu sendiri bukan sesuatu yang  baku atau standart, serta tidak dapat diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh seseorang bisa jadi dinilai tidak normal oleh orang lain, masing-masing orang/kelompok/masyarakat memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan sehat. Banyak orang hidup sehat walau status ekonominya kekurangan, tinggal ditempat yang kumuh dan bising, mereka tidak mengeluh adanya gangguan walau setelah ditimbang berat badanya dibawah normal. Penjelasan ini menunjukan bahwa konsep sehat bersifat relatif yang bervariasi sangat luas antara sesama orang walau dalam satu ruang/wilayah. Sehat tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi sehat harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis.  Kesehatan merupakan suatu kondisi yang fleksibel antara badan dan mental yang dibedakan dalam rentang yang selalu berfluktuasi mendekati dan menjauhi puncak kebahagiaan hidup dari keadaan sehat yang sempurna.

Berikut adalah tahap-tahap kesehatan :

Konsep Sakit

Pengertian
1.      Perkins mendefinisikan sakit sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivtas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani dan social
2.       R. Susan mendefinisikan sakit adalah tidak adanya keserasian antara lingkungan dan individu.
3.      Oxford English Dictionary mengartikan sakit sebagai suatu keadaan dari badan atau sebagian dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.
                       
Keadaan sehat – Sakit
1.      Kontinum Sehat – sakit
Status kesehatan seseorang terletak antara dua kutub yaitu “ sehat optimal dan “ kematian “, yang sifatnya dinamis. Bila kesehatan seseorang bergerak kekutub kematian maka seseorang berada pada area sakit (illness area) dan bila status kesehatan bergerak kearah sehat (optimal well being) maka seseorang dalam area sehat (wellness area).
Kematian Sehat (Illness area Wellness area)
2.      Mempertahankan status kesehatan
a.         Sesuai dengan sifat sehat-sakit yang dinamis, maka keadaan seseorang dapat dibagi menjadi sehat optimal, sedikit sehat, sedikit sakit, sakit berat dan meninggal.
b.        Bila seseorang dalam area sehat maka perlu diupayakan pencegahan primer (primary prevention) yang meliputi health promotion dan spesific protection guna mencegah terjadinya sakit.
c.         Bila seseorang dalam area sakit perlu diupayakan pencegahan sekunder dan tersier yaitu early diagnosisand promt treatment, disability limitation dan rehabilitation.

3.      Factor yang berpengaruh terhadap perunbahan sehat sakit
A. Blum, mengemukakan terdapat 6 faktor yang mempengaruhi status sehat-sakit, yaitu
a.           Faktor politik meliputi keamanan, tekanan, tindasan dll.
b.           Faktor perilaku manusia meliputi kebutuhan manusia, kebiasaan manusia, adat istiadat.
c.           Faktor keturunan meliputi genetic, kecacatan, etnis, fator resiko, ras dll.
d.          Factor pelayanan kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
e.           Faktor lingkungan meliputi udara, air, sungai dll.
f.            Factor social ekonomi meliputi pendidikan, pekerjaan dll.
4.      Tingkat Pencegahan
Dalam perkembangan selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan termasuk penyakit di kenal tiga tahap pencegahan:
a.       Pencegahan primer: promosi kesehatan (health promotion) dan perlindungan khusus (specific protection).
b.      Pencegahan sekunder: diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), pembatasan cacat (disability limitation)
c.       Pencegahan tersier: rehabilitasi.
·           Pencegahan primer dilakukan pada masa individu belum menderita sakit, upaya yang dilakukan ialah:
-          Promosi kesehatan/health promotion yang ditujukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap masalah kesehatan.
-          Perlindungan khusus (specific protection): upaya spesifik untuk mencegah terjadinya penularan penyakit tertentu, misalnya melakukan imunisasi, peningkatan ketrampilan remaja untuk mencegah ajakan menggunakan narkotik dan untuk menanggulangi stress dan lain-lain.
·           Pencegahan sekunder dilakukan pada masa individu mulai sakit
-          Diagnosa dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment), tujuan utama dari tindakan ini ialah 1) mencegah penyebaran penyakit bila penyakit ini merupakan penyakit menular, dan 2) untuk mengobati dan menghentikan proses penyakit, menyembuhkan orang sakit dan mencegah terjadinya komplikasi dan cacat.
-          Pembatasan cacat (disability limitation) pada tahap ini cacat yang terjadi diatasi, terutama untuk mencegah penyakit menjadi berkelanjutan hingga mengakibatkan terjadinya cacat yang lebih buruk lagi.
·           Pencegahan tersier
-          Rehabilitasi, pada proses ini diusahakan agar cacat yang di derita tidak menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat berfungsi optimal secara fisik, mental dan sosial.

Promosi kesehatan dilakukan melalui intervensi pada host/tubuh orang misalnya makan makanan bergizi seimbang, berperilaku sehat, meningkatkan kualitas lingkungan untuk mencegah terjadinya penyakit misalnya menghilangkan tempat berkembang biaknya kuman penyakit, mengurangi dan mencegah polusi udara, menghilangkan tempat berkembang biaknya vektor penyakit misalnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes, atau terhadap agent penyakit seperti misalnya dengan memberikan antibiotika untuk membunuh kuman.

Perlindungan khusus dilakukan melalui tindakan tertentu misalnya imunisasi atau proteksi pada bahan industri berbahaya dan bising . Melakukan kegiatan kumur-kumur dengan larutan flour untuk mencegah terjadinya karies pada gigi. Sedangkan terhadap kuman penyakit misalnya mencuci tangan dengan larutan antiseptik sebelum operasi untuk mencegah infeksi, mencuci tangan dengan sabun sebelum makan untuk mencegah penyakit diare.
Diagnosa dini dilakukan melalui proses skrining seperti misalnya skrining kanker payudara, kanker rahim, adanya penyakit-penyakit tertentu pada masa kehamilan, sehingga pengobatan dapat dilakukan saat dini dan akibat buruknya dapat dicegah.

Kadang-kadang batas dari ketiga tahap pencegahan itu tidak jelas sehingga ada kegiatan yang tumpang tindih dapat digolongkan pada perlindungan khusus akan tetapi juga dapat digolongkan pada diagnosa dini dan pengobatan segera misalnya pengobatan lesi prekanker pada rahim dapat termasuk pengobatan dini dapat juga perlindungan khusus.

Selain upaya pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dikalangan kesehatan dokter, perawat dan praktisi kesehatan masyarakat dikenal sebagai lima tingkat pencegahan, juga dikenal empat tahapan kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, empat tahapan itu (Rossenberg, Mercy and Annest, 1998) ialah:

1.      Apa masalahnya (surveillance). Identifikasi masalah, apa masalahnya, kapan terjadinya, dimana, siapa penderitanya, bagaimana terjadinya, kapan hal itu terjadi apakah ada kaitannya dengan musim atau periode tertentu.

2.      Mengapa hal itu terjadi (Identifikasi faktor resiko). Mengapa hal itu lebih mudah terjadi pada orang tertentu, faktor apa yang meningkatkan kejadian (faktor resiko) dan faktor apa yang menurunkan kejadian (faktor protektif)

3.      Apa yang berhasil dilakukan (evaluasi intervensi). Atas dasar kedua langkah terdahulu, dapat di rancang upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah, menanggulangi dengan segera penderita dan melakukan upaya penyembuhan dan pendampingan untuk menolong korban dan menilai keberhasilan tindakan itu dalam mencegah dan menanggulangi masalah.

4.      Bagaimana memperluas intervensi yang efektif itu (implementasi dalam skala besar). Setelah diketahui intervensi yang efektif, tindakan selanjutnya bagaimana melaksanakan intervensi itu di pelbagai tempat dan setting dan mengembangkan sumber daya untuk melaksanakannya.

    Referensi  
Alfaro, Le Fevre Rosalinda (2002),  Applying Nursing Proccces :a Tool for critical thinking, Philadelphia, Lippincot Williams and Wilkins

Badman, EL & Badman, B (1988), Fundamental Critical Thinking In Nursing, Norwalk : Appeton and Lange.

Christenen, Pj & Kenney, Jw (1995), Nursing Process Application of Conceptual Models, Fourth Edition, Mosby, St Louis Baltimore

Creven, Ruth (1996), Fundamental of ursing Human Health and Fungtion, Philadelphia, Lippincot

Curtine Leok (1991), Nursing Ethices Theories & Maryland, Rolent t, Brody Co

Deloughery, G.L. (1991), Issues and Trends in Nursing, Mosby Year Book, St Louis Baltimore.

Hidayat, A.A.  (2004), Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.

Johnson, Betty.M , ( 2005 ). An Introductory to Theory and reasoning in Nursing. Philadelphia : Lippincot and Willkins.

Kozier, B (1988), Concepts & Issues in Nursing Practice, California, Addison Wesley
Publishing Co.

Kozier, B (1997), Fundamental of Nursing : Concept and Procedure, , California, Addison Wesley Publishing Co.

Nicoll, LH (1997), Perspectives on ursing Theory, Third edition, Lippincot, Philadelphia, New York.

Pearson & Vaughan (1986), Nursing Model for Practice, London, Hiniema Nursing

Reed, Pamela G (2003), Perspectives on Nursing Theory, Philadelphia : Lippincot Williams and Wilkins

Rubenfeld, M & Scheffer, BK (1999), Critical Thinking in Nursing : An Interactive Approach,  Philadelphia, Lippincot

Ruth, M & Sall  (19899), Essential of Nursing Leadership & Management, Philadelphia, FA Davis Co

Soewandi, J (1991), Ringkasan Sejarah Keperawatan, Batara, Jakarta

Yunarsih, S, Diktat Kuliah :  Sejarah Keperawatan, Jakarta, tidak dipublikasikan.

No comments:

Post a Comment